KISAH Mualaf Perempuan Finlandia bernama Esteri Laouini ini menjadi pembelajaran jika Allah Ta'ala berkehendak seseorang menjadi baik maka tak satupun dapat menghalangi. Termasuk juga bila sesorang mendapat sinar hidayah Allah Ta'ala.
Esteri lahir dan tumbuh di keluarga ateis, yang tak mempercayai adanya Allah Ta'ala. Begitu juga lingkungan sekitarnya. Sejak kecil ia tidak pernah diajarkan beragama, apalagi mengenal Tuhan.
Hingga usianya menginjak dewasa antara 17–18 tahun, anak-anak di sana akan diberikan kebebasan memilih jalan hidupnya.
Apakah memiliki kepercayaan agama atau akan tetap ateis seperti semula.
Esteri mengatakan, mayoritas anak-anak yang beranjak dewasa itu mengikuti sebuah kelas dan dibimbing untuk menjadi seorang Kristiani. Begitu juga Esteri, dirinya mengambil jalan yang sama.
Kemudian suatu hari Esteri bertemu dengan laki-laki Muslim. Mereka pun berteman baik dan kerap berbagi cerita serta pengalaman masing-masing.
Setelah enam bulan berlalu, Esteri dan laki-laki itu memiliki hubungan yang lebih dekat. Di sinilah Esteri makin ingin mengenal dan lebih dekat tentang Islam.
Namun hal ini bukan paksaan, laki-laki Muslim itu tidak pernah meminta, apalagi memaksa Esteri untuk menjadi mualaf.
"Saya mencoba memahami dia lebih baik, dan hal-hal seperti itu," ujarnya.
Esteri terus menelusuri dan coba memahami Islam. Hingga akhirnya pintu hatinya terbuka, ia mendapat hidayah lalu memutuskan membaca dua kalimat syahadat di salah satu masjid, kemudian jadi mualaf pada tahun 2020 lalu.
Pengalaman inilah yang membuat Esteri merasa terharu dan merasakan hal yang sangat luar biasa di dalam hidupnya. Sebab, selama ini ia tidak pernah mengenal Islam.
"Hari itu hari yang sangat emosional dalam hidupku. Aku menangis sepanjang hari," tutur Esteri.
Ia pun menikah dengan kekasihnya tersebut. Kini Esteri makin cantik dengan mengenakan hijab. Bahkan dirinya sering membagikan pengalaman spiritualnya di Instagram dan TikTok.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait