JAKARTA, iNewsBekasi.id - Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengimbau Departemen Keuangan guna merilis langkah luar biasa untuk mencegah pemerintah gagal bayar utang (default).
Dia mengatakan AS kemungkinan bakal mencapai batas tertinggi utangnya, yakni senilai USD31,4 triliun di 19 Januari 2023 nanti.
"Begitu batas tercapai, Departemen Keuangan perlu mulai mengambil langkah-langkah luar biasa tertentu untuk mencegah Amerika Serikat gagal memenuhi kewajibannya," kata Yellen kepada Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy dan para pemimpin kongres lainnya, dilansir Reuters, Sabtu (14/1/2023).
Dia mendesak anggota parlemen bertindak cepat menaikkan plafon utang untuk melindungi kepercayaan dan kredit penuh AS.
"Sementara Departemen Keuangan saat ini tidak dapat memberikan perkiraan berapa lama tindakan luar biasa akan memungkinkan kami terus membayar kewajiban pemerintah, tidak mungkin uang tunai dan tindakan luar biasa akan habis sebelum awal Juni," kata surat itu.
Partai Republik yang sekarang mengendalikan DPR mengancam akan menggunakan pagu utang sebagai pengaruh untuk menuntut pemotongan pengeluaran dari Demokrat dan pemerintahan Biden.
Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran di Washington dan di Wall Street yang bisa setidaknya sama mengganggunya seperti 'pertempuran berkepanjangan 2011', yang mendorong penurunan peringkat kredit AS serta pemotongan belanja militer.
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan pihaknya tidak akan bernegosiasi untuk menaikkan plafon utang.
"Ini harus dilakukan tanpa syarat," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan.
"Tidak akan ada negosiasi untuk itu," imbuh dia.
Artikel ini telah terbit di IDX Channel dengan judul "Utang Capai Batas Tertinggi, Menkeu AS Peringatkan Risiko Gagal Bayar".
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait