JAKARTA, iNewsBekasi.id - Perasaan emosi berlebihan dan marah merupakan salah satu sifat manusia yang terkadang susah untuk dikendalikan. Ini pun hal manusiawi dan bisa terjadi kepada siapa saja. Kendati demikian, Islam mengajarkan agar setiap Muslim tak gampang terpicu amarah.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sendiri meminta seluruh umatnya supaya mempunyai sifat sabar. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
Artinya: "Dan jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS Surat Al Baqarah Ayat 45)
Dikutip dari "Buku Pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah" karya Dr Nadiah Thayyarah, secara ilmiah maupun agama terdapat cara Islami meredakan amarah:
Pengobatan Teoritis
1. Mengingat dalil-dalil yang dikandung Alquran dan hadits tentang pujian terhadap kesabaran dan orang-orang yang bersabar, serta mengingat besarnya pahala kesabaran yang akan didapat di hari akhir.
2. Orang yang dikuasai amarah hendaknya menyadari bahwa kuasa Allah Subhanahu wa Ta'ala lebih kuat daripada kekuatannya atas orang yang ia marahi. Dengan demikian, Allah akan meringankan rasa marah dan siksa-Nya.
3. Seseorang harus mengingat kondisi-kondisi orang yang marah. Perilaku dan perbuatan orang marah sangat tidak terpuji. Dengan demikian, yang bersangkutan akan berpikir dengan matang sebelum marah-marah.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Tidak ada takaran yang lebih besar pahalanya di sisi Allah dari takaran amarah yang ditahan seorang hamba demi mencari ridho Allah." (HR Ibnu Majah)
Pengobatan Praktis
1. Membaca ta’awwudz
Jika sedang marah, kaum Muslimin diajarkan meredamnya dengan membaca ta’awwudz yakni kalimat A'udzubillahi minassyaiithaa ni rrajiim.
2. Doa peredam marah
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam telah mengajari Aisyah sebuah doa yang patut diucapkan saat marah.
Ibnu As-Sunni dalam kitab "Amalul Yaum wa al-Lailah" menyebutkan, jika Aisyah marah, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menarik hidungnya lalu bersabda kepadanya:
"Wahai ‘Uwaisy (panggilan kesayangan beliau untuk Aisyah), ucapkanlah: Allahumma rabb an-nabiyyi Muhammad, ijqr Ii dzanbz‘, wa adzhib ghaizha qalbi, wa ajirni min mudhallati al-fitani (Ya Allah, wahai Tuhan Muhammad, ampuni dosaku, hilangkan amarah hatiku, dan selamatkan aku dari kesesatan fitnah)."
3. Diam saat marah
Jika seseorang dikuasai amarah, maka hendaknya ia diam. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Ajarilah, permudahlah dan jangan mempersulit. Dan jika salah seorang dari kalian marah, hendaknya ia diam." (HR Bukhari)
4. Duduk dan berbaring
Apabila sikap diam tidak memberi pengaruh apa-apa, maka duduk dan berbaring bisa menyembuhkan amarah.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Jika salah seorang dari kalian marah dan ia sedang berdiri maka hendaknya ia duduk. Dan jika marahnya belum sirna, maka hendaknya ia berbaring." (HR Abu Dawud)
5. Wudhu dan mandi
Jika cara-cara sebelumnya tidak juga berhasil, maka hendaknya orang yang marah segera berwudhu dan mandi.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Marah itu dari setan, dan setan tercipta dari api. Api hanya bisa dipadamkan dengan air. Jika salah seorang dari kalian marah, hendaknya ia berwudhu." (HR Abu Dawud)
Wallahu a'lam bisshawab.
Artikel ini telah terbit di Okezone dengan judul "5 Rahasia Meredam Marah Sesuai Ajaran Rasulullah, Salah Satunya Ambil Wudhu".
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait