Dulu Benci Islam, Bule Cantik Ini Kini Merasa Damai dan Tenang usai Mantap Jadi Mualaf

Nurul Amanah/Eka Dian Syahputra
Kisah mualaf cantik Martha Escobar asal Amerika Serikat. Foto: YouTube Ape Astronaut

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Setiap individu punya perjalanan spiritual masing-masing yang mengantarkannya kepada sebuah kepercaan yang diyakini. Seperti kisah Martha Escobar, bule wanita cantik yang berasal dari Kosta Rika dan telah tinggal selama 32 tahun di Amerika. Dia baru saja menjadi mualaf.

Martha bercerita bahwa sebelum memeluk Islam, dia mempunyai latar belakang agama yang cukup beragam.

Namun dari perjalanan panjang yang dilalui, ia merasa tidak menemukan sesuatu yang dibutuhkan, sesuatu yang hilang dari hidupnya selama ini. Sampai suatu ketika seorang temannya di media sosial Facebook menyuruh Martha untuk bertanya tentang Islam kepadanya.

Pada awalnya dia membenci semua tentang Islam dan ajarannya. Stigma masyarakat di Amerika yang membuatnya seperti itu.

Banyak hal buruk yang sebenarnya tidak benar adanya tentang Islam yang ia dengar dari orang- orang sekitar di sana. Itulah yang membuat Martha membenci Islam tanpa mengetahui kebenarannya.

"Kebencian terhadap Islam dalam diri saya karena tidak tahu apa pun tentang Islam. Saya hanya mendengarnya dari orang-orang. Itu yang menuntun saya untuk membenci Islam," kata Martha seperti dikutip dari kanal YouTube Ape Astronaut melalui Okezone.

Sampai suatu ketika, salah seorang teman Martha di Facebook menjelaskan kebenaran tentang Islam kepadanya. Ia membantu Martha untuk lebih memahami dan mendalami tentang ajaran Islam yang pada kenyataannya menekankan perdamaian.

Martha mulai belajar tentang konsep ketuhanan yang ada di Islam. Saat memeluk kepercayaan dulu, ia merasa bahwa ada yang kurang.

"Saya dibesarkan sebagai seorang non-Muslim. Saya merasa itu tidak masuk akal (yang saya pelajari) dan saya merasa bahwa ada sesuatu (Zat) yang lebih besar dari itu," ungkapnya. 

Bermula dari pemikiran itulah yangmembuat Martha memutuskan melangkah lebih jauh untuk mempelajari Islam. Sebab, ia merasa Islam bisa menjelaskan konsep ketuhanan jauh lebih dalam daripada apa yang diajarkan selama memeluk kepercayaan sebelumnya.

Konsep satu Tuhan bahwa Tuhan adalah satu Yang Maha Esa. Konsep inilah yang membuat Martha sangat yakin memeluk Islam.

Kemudian Martha mulai mencari tahu caranya menjadi Muslimah. Cara menjalankan ibadah sebagai seorang Muslim seperti sholat fardhu lima waktu, dan segala sesuatunya tentang menjadi umat Islam.

Setelah memantapkan diri memeluk Islam, Martha mulai mendatangi masjid-masjid. Semua masjid yang ia datangi selalu menyambutnya dengan baik.

Dia awalnya merasa canggung dan kebingungan, namun orang-orang membantunya untuk berbaur dengan jamaah yang ada di sana. Akhirnya Martha mengucap dua kalimat syahadat di masjid dekat rumahnya dan dibantu para jamaah di sana. 

Dia mulai menjalani kehidupan sebagai Muslimah, seperti mulai mengenakan hijab. Sayangnya, banyak orang di lingkungannya yang mencemooh karena masuk Islam.

"Banyak ujaran kebencian yang saya dapatkan. Mereka membenci saya, menulis kata-kata benci di Facebook saya. Teman-teman menjauhi dan tidak ingin lagi berbicara dengan saya," ucap Martha tentang respons teman-temannya setelah ia memeluk Islam.

Walaupun mendapat banyak kebencian, Martha merasa bahwa itu semua hanya karena orang-orang sekitarnya salah mempersepsikan Islam. Ia yakin ketidaktahuan terhadap Islam-lah yang menyebabkan banyak kebencian yang didapatkan.

Namun, Martha merasakan ketenangan setelah menjadi Muslimah. Misalnya, rasa damai dalam diri dan kebaikan-kebaikan yang diterima dari teman-teman Muslim yang ada di sekitarnya sekarang.

Wallahu a'lam bisshawab. 

Editor : Eka Dian Syahputra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network