JAKARTA, iNewsBekasi.id - Ustadz Dr Khalid Basalamah Lc MA mengungkapkan terdapat amalan yang bisa membuat sakaratul maut terasa seperti digigit semut. Itu disampaikan olehnya pada sebuah tausiahnya.
Dia menuturkan, sakaratul maut pasti menghampiri setiap insan di dunia. Manusia tidak tahu kapan dan di mana takdir dirinya akan meninggal dunia, dan pasti akan merasakan sakaratul maut.
Ustadz Khalid Basalamah menyarankan kaum Muslimin untuk melakukan amalan yang membuat sakaratul maut seperti digigit semut. Amalan supaya mendapat sakarataul maut yang ringan dan tidak merasakan kesakitan besar.
Saat waktu kematian tiba, kata dia, Malaikat Izrail akan mencabut nyawa seseorang. Proses mencabut nyawa seseorang oleh malaikat maut ini disebut sebagai sakaratul maut.
"Sesungguhnya mati itu punya sakarat. Apa itu sakarat? Sakarat adalah detik-detik yang menegangkan saat menunggu, karena tidak tahu kapan datangnya," kata Ustadz Khalid Basalamah seperti dikutip dari kanal YouTube Al Haqq Dakwah Portal.
Ketika malaikat maut akan mencabut nyawa, orang tersebut akan mengalami sakaratul maut yang sangat menyakitkan dengan rasa sakit yang belum pernah dialami sebelumnya.
Namun, bisa juga sakaratul maut terasa hanya seperti digigit semut. Keringanan ini diberikan kepada seseorang yang rutin melakukan amalan tertentu semasa hidup.
Ustadz Khalid Basalamah mengungkapkan yang dimaksud, yakni orang-orang yang melakukan amalan salih. Mereka yang mati syahid tidak akan merasakan pedihnya sakaratul maut.
"Sabda Nabi Shallallahu alaihi wassallam yang lain, orang beriman itu kalau meninggal, dia tidak merasakan keluar ruhnya kecuali seperti gigitan semut," ucap Ustadz Khalid Basalamah.
Proses sakaratul maut orang beriman hanya merasakan sakit yang ringan. Berkat amalan itulah, maka ketika sakaratul maut, seseorang yang mati syahid di jalan Allah Subhanahu wa ta'ala merasakan hanya seperti digigit semut.
"Ada hadits lain juga yang berbunyi kalau orang beriman meninggal dunia, ruhnya akan keluar lebih mudah daripada air dari mulut kendi," pungkas Ustadz Khalid Basalamah.
Wallahu a'lam.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait
