JAKARTA, iNews.id - Metaverse kini menjadi narasi yang disorot publik dan netizen. Istilah Metaverse dikenal publik secara luas setelah Facebook mengembangkan produk metaverse yang didefinisikan sebagai lingkungan virtual yang bisa dimasuki, alih-alih hanya melihat layar monitor.
Sementara pertanyaan yang paling menantang adalah bagaimana bentuk pemanfaatan metaverse dalam kegiatan sehari-hari.
Nah, tantangan ini dijawab cepat oleh Forum Alumni Universitas Telkom (FAST) dengan menyelenggarakan pentahelix talkshow, inagurasi dan pelantikan pengurus periode 2021-2025 di metaverse, Rabu (2/2/2022) lalu. FAST menjadi organisasi pertama yang melakukan inagurasi dan pelantikan pengurus di metaverse.
Alumni Universitas Telkom dan kini Direktur Enterprise and Business Service Telkom Indonesia Edi Witjara mengatakan, alumni dapat terus meningkatkan peran dan keahliannya di era transformasi digital di Indonesia.
"Hal tersebut bertujuan agar FAST dapat menjadi top of mind ahli digital, seperti ahli dalam perencanaan, implementasi, model bisnis, dan pengembangan produk. Kalau ini terjadi, value FAST akan meningkat dan menjadi referensi bagi ikatan alumni lainnya dalam hal transformasi digital," ujar Edi Witjara dalam keterangan pers yang diterima pada Kamis (3/2/2022).
Rektor Universitas Telkom Prof Dr Adiwijaya SSi MSi menyebutkan, Universitas Telkom telah mengembangkan kurikulum pendukung pengembangan metaverse. Hal ini dilakukan dengan harapan menyiapkan digital talent yang ketika tahun terakhir kuliahnya telah siap untuk menjadi player dalam perkembangan teknologi terutama metaverse.
"Kita menyiapkan kurikulum ini dalam rangka menyiapkan digital talent yang mampu beradaptasi dalam metaverse. Karena perkembangan teknologi tidak dapat kita bendung, pilihannya hanya kita wait and see atau mau jadi player bahkan menjadi leader di dalamnya," kata Prof Adi.
Sementara itu, Presiden FAST 2021-2025 Sri Safitri mengatakan, metaverse merupakan perkembangan teknologi yang dalam waktu dekat akan masif digunakan oleh banyak orang untuk berbagai aktivitas. "Misalnya mengadakan meeting, konser musik, bahkan kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di metaverse," jelasnya.
Lebih lanjut, Sri Safitri menyampaikan, pentingnya alumni Universitas Telkom dengan latar pendidikan yang kuat di bidang IT dan digital untuk saling berkolaborasi memberikan kontribusi bagi Indonesia.
"Talenta pengurus FAST yang sudah dilantik ini diharapkan dapat menjadi pionir transformasi digital, serta memberikan kontribusinya tidak hanya bagi almamater Universitas Telkom tapi juga bagi bangsa dan negara bahkan dunia," kata Sri
Safitri.
Direktur Jakarta Smart City Yudhistira Nugraha mengatakan, dalam menyambut era metaverse, tidak hanya teknologi dan infrastruktur yang harus siap, namun juga dibutuhkan komunikasi, bisnis, kreativitas untuk mampu mewujudkan Metaverse yang memberikan kenyamanan, kemudahan dan ketergantungan.
"Semakin kita masuk ke dalam metaverse maka risikonya akan semakin besar. Dengan semakin besar risiko, disitulah apa yang harus diatur pemerintah melalui regulasi," kata Yudhistira.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar
Artikel Terkait