JAKARTA, iNewsBekasi.id - Kronologi Nana Mirdad diteror paylater ojol menarik perhatian publik dan menjadi viral di media sosial.
Nana mengaku menggunakan paylater yang ditawarkan aplikasi ojek online (ojol). Nana yang mendadak ditagih petugas paylater ojol pun kaget. Pasalnya, treatment yang dilakukan penagih paylater yang dinilainya serupa dengan preman.
Melalui Instagram miliknya, Nana menceritakan dirinya yang diteror paylater ojol hingga membuatnya kapok menggunakan paylater ojol.
Kronologi Nana Mirdad Diteror Paylater Ojol
"Mungkin aku terlena dengan bahasa 'Paylater' yang jadi enggak berasa seperti pinjaman. Rasanya itu kayak dikasih bayar belakangan saja berdasarkan pemakaiannya di aplikasi yang lumayan banyak setiap bulannya (suka jajan)," kata Nana Mirdad, dikutip pada Selasa (6/5/2025).
Paylater yang dinikmatinya itu serupa dengan pemakaian kartu kredit dari bank, tapi dikira akan diberi reward untuk dipermudah sebagai konsumen setiap, ternyata tidak seperti harapannya.
"Gak ada niatan cari pinjaman sama sekali, lho. Tapi ternyata perlakuannya benar-benar kayak jadi terjerat pinjol gitu, ya," ungkap Nana.
"Padahal, di aplikasi berbeda, lho fitur untuk pinjaman dan fitur untuk paylater. Tapi ternyata fungsinya sama sepertinya. Musti kudu hati-hati, ya," ucap dia lagi.
Nana menjelaskan alasan dia mengungkap kasus ini. Menurutnya, dia memiliki keberanian untuk 'share' di media sosial, karena mendapat banyak DM yang punya pengalaman serupa.
"Kalian banyak banget yang DM terjerat hal yang sama dan diperlakukan begitu juga. Makanya aku putuskan untuk share, semoga bisa berguna. Apa pun itu, sebisa mungkin jangan pinjam atau pakai yang online-online begini, ya. Top up saja atau kalau mau link CC. Aman sentosa," ungkap Nana.
Diganggu Penagih Paylater lewat WhatsApp
Di unggahan terpisah, Nana Mirdad cerita jika dirinya mendapat upaya penagihan melalui WhatsApp. Itu artinya, data dirinya bisa diakses oleh penagih dari paylater ojol tempatnya memakai sejumlah uang.
Nana cerita, dirinya merasa tidak nyaman dengan cara penagih meminta bayaran paylater. Padahal, dia merasa pemakaian paylater akan memudahkan hidupnya.
"Jujur awalnya aku tertarik (pakai paylater) karena aku pikir ini memang gesture baik untuk mempermudah, karena biasa aku isi top up itu agak ribet pas lagi buru-buru. Gak ada kepikiran ini kayak pinjol, soalnya dari aplikasi terpercaya," tutur Nana.
"Jadi, ya, awalnya berterima kasih kepada aplikasi ojol, tapi setiap bulan kok ngerasa penagihannya lebay banget. Sempat cari cara mau nonaktifkan di aplikasi, tapi gak bisa," kata dia lagi.
Nana pun berupaya untuk stop menggunakan paylater karena sudah merasa tidak nyaman. Tapi, Nana mengakui kalau dirinya kerap mengabaikan rasa tidak nyaman, hingga akhirnya tetap menggunakan dana dari paylater.
"Kadang Rp800 ribu, kadang Rp1 juta, bukan miliaran, bukan," katanya.
Hingga akhirnya Nana mendapatkan pesan WhatsApp dari penagih dan itu sangat mengganggunya. "Sistemnya kayak preman," tegasnya.
Dari kejadian itu, Nana akhirnya tahu dari netizen kalau banyak korban penagihan paylater ojol yang dianggapnya berlebihan.
"Akhirnya baru tahu dari kalian kalau ini memang bentuk pinjol legal dan bahayanya, mereka legal sehingga betul-betul punya link untuk bikin data kita jelek di BI. OMG," ungkap Nana.
Istri Andrew White itu mengatakan, "Bayangin nggak kalau yang nagih modelnya begini, pasti pelaporannya ke BI juga berantakan, seenaknya, sesuka hatinya. Daripada diancam-ancam, banyak banget yang DM aku soalnya diperlakukan sama."
"Selama ini credit record aku di CC gak ada masalah. Jangan sampai gara-gara kepakai beli bakso kadang-kadang, sistem penagihan yang nggak betul, dan orang-orang debt collector yang nggak profesional, jadi merusak semuanya. Never again," tambah Nana.
Dari kejadian tak mengenakan di atas, Nana Mirdad akhirnya memutuskan untuk tidak lagi pakai paylater yang ditawarkan ojek online. Menurut Nana, pinjam uang dari sana sangat tidak aman.
"Non aktifkan demi apa pun fiturnya daripada hidup kalian diteror. Ini sistemnya kayak preman. Kalian yang aman-aman, ya, teman-teman. Sudah, di-top up saja aplikasinya atau link CC kalau bisa," kata Nana.
"Jangan terlena paylater. Ternyata kayak pinjol memang. Orang-orangnya yang menagih tidak kompeten, tapi punya kuasa bikin credit record kita jelek. Hehe. Super gak aman," ujarnya lagi.
Editor : Tedy Ahmad
Artikel Terkait
