CIKARANG BARAT, iNewsBekasi.id - Puluhan aktivis dari organisasi nirlaba Prabu Peduli Lingkungan Simpul Cikarang Barat menggelar aksi damai di depan gudang PT XGS di Desa Kalijaya, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Selasa (16/9/2025). Mereka memprotes tumpukan sampah yang terbengkalai dan berpotensi mencemari lingkungan.
Para aktivis membawa poster berisi sindiran pedas, seperti "Ratu Sampah Melanggar Peraturan" dan "Fajar Surya Wisesa Jangan Diam".
Menurut koordinator aksi, Rudi Hardini atau yang akrab disapa Rudi Opu, sampah yang menumpuk di gudang itu milik perusahaan yang dikelola oleh WY bekerja sama dengan PT FSW.
"Sampah di sini sudah lama terbengkalai dan tidak dikelola," jelas Rudi Opu.
Sementara lima tuntutan yang disampaikan yakni:
Pertama, meminta keterbukaan informasi publik mengenai sisa sampah produksi PT FSW yang terbengkalai selama kurang lebih satu tahun dan tidak terkelola oleh PT XGS.
Kedua, meminta pertanggungjawaban PT XGS agar segera membersihkan sampah yang berpotensi mencemari lingkungan sekitar dan masih menumpuk di gudang berlokasi di Jalan Raya Fatahillah, Cikarang Barat.
Ketiga, menuntut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi melakukan fungsi pengawasannya untuk kemudian memasukkan PT XGS dalam daftar hitam perusahaan pencemar lingkungan.
Keempat, meminta Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup mengevaluasi Bank Sampah Benteng Kreasi yang diduga digunakan sebagai tameng untuk kepentingan bisnis PT XGS karena telah melanggar UU RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan UU RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH).
Kelima, meminta penjelasan dari PT FSW terkait sampah sisa produksinya pasca kerja sama dengan PT XGS berakhir.
Dalam aksi tersebut, tidak ada perwakilan dari dari perusahaan
Menanggapi demo tersebut, Kepala Desa Kalijaya, Dede Sulaeman, berjanji akan menyampaikan permasalahan ini kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi.
"Kami juga akan menyampaikan masalah ini kepada kedua perusahaan . Pada prinsipnya, kami juga tidak menginginkan adanya pencemaran lingkungan di wilayah kami," tegasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
