JAKARTA, iNewsBekasi.id- PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) kembali menunjukkan performa solid dengan mencatatkan kinerja keuangan positif pada Kuartal III 2025. Bank berhasil membukukan Pendapatan Bunga Bersih sebesar Rp582,54 miliar serta Laba Bersih akumulatif mencapai Rp63,74 miliar.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan kredit bruto menjadi Rp27,06 triliun, naik dari Rp26,52 triliun secara year-to-date (YTD). Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh menjadi Rp34,21 triliun dibandingkan Rp33,89 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai, menyampaikan komitmen perusahaan untuk terus mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
“J Trust Bank berkomitmen untuk terus mengakselerasi pertumbuhan bisnis melalui penyaluran kredit dan pendanaan dengan profitabilitas yang berkelanjutan. Kami sangat memperhatikan upaya-upaya untuk menjaga kualitas aset yang sehat di tengah ketidakpastian ekonomi global dan lanskap bisnis yang semakin menantang,” ujar Fukadai dalam keterangannya.
Kinerja positif tersebut juga tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang tetap terjaga di bawah batas aman regulator. NPL Bruto tercatat sebesar 2,71%, sedangkan NPL Net sebesar 1,81%. Kondisi permodalan bank juga tergolong kuat dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 13,69%, naik dibandingkan 13,08% pada Kuartal III 2024.
Selain itu, J Trust Bank berhasil mencatat lonjakan signifikan pada Total Pendapatan Operasional Lainnya, yang mencapai Rp198,51 miliar, tumbuh 172,70% secara tahunan (YoY) dari Rp72,85 miliar pada Kuartal III 2024. Capaian ini turut menopang peningkatan laba bersih pada periode tersebut.
Menghadapi dinamika ekonomi dan pasar yang fluktuatif di sisa tahun 2025, J Trust Bank menegaskan akan memperkuat efisiensi dan manajemen risiko untuk menjaga stabilitas bisnis.
“J Trust Bank berkomitmen untuk mencatatkan pertumbuhan yang lebih berkualitas dan berkelanjutan pada Kuartal IV 2025 mendatang melalui tiga fokus utama yaitu (1) pertumbuhan kredit dan simpanan; (2) profitabilitas dan efisiensi; serta (3) kualitas kredit, likuiditas, dan permodalan,” tutup Fukadai.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait
