JAKARTA, iNewsBekasi.id- Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan warga Aceh terpaksa memasak nasi menggunakan air keruh. Air tersebut diketahui merupakan air banjir yang menggenangi wilayah mereka.
Video itu diunggah oleh akun TikTok @zaeem_raja dan telah ditonton lebih dari 222,4 ribu kali. Kondisi sulit akibat bencana membuat para korban banjir harus bertahan hidup dengan apa pun yang tersedia.
Dalam rekaman terlihat para warga memasak nasi memakai air banjir karena ketersediaan air bersih sangat terbatas. Secara kesehatan, tindakan tersebut tentu sangat berisiko, namun mereka tidak memiliki pilihan lain.
Menurut informasi yang beredar di media sosial, air bersih di wilayah terdampak banjir sudah sangat langka, sehingga sebagian warga terpaksa memanfaatkan air banjir untuk kebutuhan dasar mereka.
"Makan dengan beras basah, dimasak dengan air banjir tanpa air bersih," kata netizen yang mengunggah video tersebut, dikutip Minggu (7/12/2025).
Selain memasak dengan kondisi penuh keterpaksaan, warga juga berupaya menyelamatkan keluarga yang masih terjebak banjir. Sayangnya, alat evakuasi yang mereka gunakan sangat terbatas.
Dalam video yang sama terlihat warga merakit sendiri perahu sederhana dari potongan kayu untuk mengevakuasi korban yang belum bisa keluar dari lokasi banjir.
"Rakit seadanya menjemput orang yang masih terjebak," tambah netizen itu.
Melihat kondisi memprihatinkan tersebut, warganet ramai memberikan doa dan harapan agar bantuan segera datang.
"Nangis banget lihat ini, semoga segera dapat bantuan," tulis pengguna @ells***.
"Kak, aku cuma bisa kirim doa untuk para korban di Aceh. Ya Allah sedih lihatnya," ujar @all***.
"Kami akan selalu doakan para korban banjir hingga akhirnya bisa terbebas dari masalah berat ini. Aamiin," ungkap @piy***.
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Minggu, 7 Desember 2025 pukul 09.20 WIB, jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor di Aceh–Sumatra mencapai 916 jiwa. Sementara itu, 274 orang masih hilang dan 4.200 jiwa terluka.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait
