Allah Subhanahu Wa Ta'ala punya berbagai cara dalam memberikan hidayah Islam kepada seluruh umat manusia di seluruh dunia. Seperti seorang gadis cantik asal Amerika Serikat yang menjadi mualaf setelah melakukan penelitian tentang perayaan Idul Adha.
Wanita cantik bernama Karimah itu awalnya penganut atheis atau tidak percaya pada Tuhan. Namun kuasa Allah Subhanahu wa ta'ala membuat dia mendapat hidayah Islam saat belajar sejarah dunia di bangku sekolah.
Karima menceritakan kisah mualafnya bermula saat dia mendapat tugas kelompok meneliti acara-acara keagamaan tertentu. Saat itu kelompoknya mendapat tugas meneliti perayaan keagamaan Islam yaitu Idul Adha.
Di kelompok itu, Karimah berperan penting mengumpulkan data. Dia belajar banyak hal tentang agama Islam. Dari situlah Karimah langsung jatuh cinta kepada Islam.
"Saya sempat ragu dengan keputusan Saya. Saya juga sempat mencari perbandingan dari setiap agama untuk meyakinkan dirinya. Tapi saya tidak menemukan agama yang sesempurna Islam. Menurut saya agama lain tampak seperti ciptaan manusia bukan seperti ciptaan Tuhan," ujarnya.
"Saya merasa terkejut. Sejak saat itu saya langsung masuk Islam," lanjutnya, seperti dikutip dari kanal YouTube Sahabat Islam, Kamis (14/7/2022).
Akhirnya Karimah mantap menjadi mualaf. Di depan sebuah rumah ibadah dan tetangganya, Karimah mengucap dua kalimat syahadat dengan perasaan gugup. Namun di balik itu ada perasaan senang di lubuk hatinya.
Sejak saat itu Karimah langsung belajar sholat dan mengenakan hijab setiap setiap hari. Tidak lupa, Alquran digital diunduh di gawainya.
"Saya mulai belajar sholat dan langsung merasa senang memakai hijab. Saya juga mempunyai mushaf Alquran dan informasi di Android saya," tuturnya.
Dirinya mengaku selalu merasa bahagia ketika beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, terutama saat sholat. Baginya, sholat merupakan momen pertemuan seorang hamba dan Allah dengan begitu dekat. Hatinya pun selalu merasa senang ketika melakukan sholat.
"Saya merasa lebih damai dan tidak stres kepada hal-hal yang sulit saya kendalikan," ujar Karimah.
Namun ternyata, keputusannya menjadi seorang mualaf tidak berjalan lancar begitu saja. Allah Subhanahu wa ta'ala memberi cobaan untuk dirinya. Kedua orangtua Karimah yang awalnya mendukung, tiba-tiba menentang keputusannya. Bahkan sang ibu sempat merobek Alquran miliknya.
"Awalnya ibu saya bilang akan mendukung, nyatanya tidak. Ibu merobek Alquran saat dan ayah mengeluarkan kata-kata kasar yang selama ini tidak pernah diucapkannya," tutur Karimah.
Sejak saat itu Karimah sempat takut beribadah. Dia terpaksa tidak beribadah dalam beberapa waktu. Sekalipun beribadah, Dia sembunyi-sembunyi agar orangtuanya tidak melihat.
Seiring berjalannya waktu, ibu Karimah luluh. Sang ibu juga akhirnya bisa menerima keputusan putrinya dengan lapang dada.
Namun, ayahnya masih menentang. Tapi Karimah percaya ayahnya kelak akan luluh bila Allah Subhanahu wa ta'ala berkehendak.
Allahu a'lam bisshawab.
Editor : Iman Ridhwan Syah