JAKARTA, iNewsBekasi.id - Terdapat empat amalan agar terhindari dari santet dan sihir yang bisa Anda ketahui. Sehingga dapat Anda terapkan dalam amalan ibadah sehari-hari.
Tak dapat dimungkiri santet dan sihir masih kerap ditemukan di sekitar kehidupan umat manusia. Orang yang terkena santet bisa sakit parah dan parahnya lagi meninggal dunia.
Orang-orang yang mudah terkena santet atau sihir ini biasanya adalah mereka yang imannya lemah dan tidak mendekatkan diri pada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Nah untuk menghindarinya, berikut empat amalan agar terhindar dari santet dan sihir, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Tadabbur Islam, Ahad (21/8/2022).
Amalan Agar Terhindar dari Santet dan Sihir
1. Membaca Ayat Kursi
Amalan supaya terhindar dari santet dan sihir pertama adalah membaca Ayat Kursi dan berdoa pada Allah Subhanahu wa ta'ala. Bacalah Ayat Kursi selepas sholat lima waktu dan sebelum tidur. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala dalam Surat Al Baqarah Ayat 255:
"Allah, tidak ada yang berhak disembah selain Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
2. Membaca Surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An-Naas
Amalan supaya terhindar dari santet dan sihir selanjutnya adalah membaca Surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An-Naas. Bacalah ketiga surat ini setelah selesai sholat lima waktu. Selain itu, baca juga Surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An-Naas masing-masing tiga kali pada awal hari selepas Sholat Subuh serta awal malam selepas Sholat Maghrib.
3. Melafalkan dua ayat terakhir Surat Al Baqarah
Amalan supaya terhindar dari santet dan sihir berikutnya adalah melafalkan dua ayat terakhir Surat Al Baqarah, yaitu:
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Amanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr
Lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ 'alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa'fu 'annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā 'alal-qaumil-kāfirīn.
Artinya: "Rasul telah beriman kepada Alquran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): 'Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya', dan mereka mengatakan: 'Kami dengar dan kami taat.' (Mereka berdoa): 'Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali'."
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): 'Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir'." (QS Al Baqarah: 285–286)
4. Membaca ta'awudz
Membaca ta'awudz juga salah satu amalan agar terhindar dari sihir, santet maupun hal mistis lainnya. Bacalah ta'awudz pada petang hari sebanyak tiga kali. Selain itu, bisa juga diamalkan setiap kali berkunjung ke suatu tempat. Sebagaimana dalam hadits sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam:
"Apabila seorang di antara kalian mendatangi suatu tempat hendaklah membaca: 'A'uudzu bi kalimaatillaahit taammaati min syarri maa kholaq' (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya).' Maka sesungguhnya (jika dia membaca doa tersebut) tidak ada apa pun yang dapat membahayakannya sampai dia meninggalkan tempat itu." (HR Muslim dari Khaulah binti Hakim As-Sulamiyyah radhiyallahu’anha)
Demikian penjelasan mengenai empat amalan supaya terhindar dari santet dan sihir. Semoga memberikan manfaat.
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Eka Dian Syahputra