Anggota Kopassus Ini Sambut Kedatangan Panglima Perang Suku Dani Moro Kogoya di Solo

PANGLIMA Perang Suku Dani dari Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Moro Kogoya, datang ke Surabaya, Jawa Timur. 

Setelah sampai di Surabaya Moro Kogoya terus lanjut ke Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (6/12/2021).

Kedatangan Moro disambut Riski Vivian atau akrab disapa Revi, anggota TNI AD dari Kesatuan Kopassus Grup 2 Kartasura. 

Kegembiraan keduanya bertemu kembali setelah tujuh bulan terpisah tampak dalam tayangan YouTube channel Penyakit.

"Selamat datang di Tanah Jawa Kakak Moro," tulis judul video akun YouTube @penyakit!!! dikutip Rabu (8/12/2021).

Informasi dihimpun, perkenalan Revi dengan Moro Kogoya terjadi saat penugasannya di Papua yang kala itu tergabung dalam Satgas Mandala 1 Tingginambut pada tahun 2020-2021. Keduanya kemudian begitu akrab dalam bingkai persaudaraan.

Ada ratusan video mereka bersama warga pedalaman Papua yang menunjukkan kedekatan emosional dalam akun tersebut. Para anggota ini tak hanya bertugas menjaga kedaulatan NKRI di Papua, namun juga berhasil merebut hati warganya.

Diketahui, Moro Kogoya merupakan tokoh adat di Distrik Tingginambut, Puncak Jaya, Papua. Dia juga dikenal sebagai panglima perang dan populer di YouTube karena ketegasan serta kepolosannya.

Kedatangannya di Jawa disambut hangat para penggemarnya di medsos. Bukan tanpa alasan, Moro merupakan salah satu artis YouTube yang punya banyak pengemar militan dalam hingga luar negeri. Mereka ikut bahagia, akhirnya kedua sahabat ini kembali bertemu.

"2 sahabat sejati pemersatu bangsa & perdamaian NKRI, Bang Revi & Bapak Moro terbingkai dalam di dalam 'PENYAKIT'," tulis akun @Wang Haleng. 

"Bp moro simbol bentuk kebaikan dan kepolosan hati saudara saudara yang di Papua kalo tidak terkontaminasi. Bravo bang Revi simpul persaudaraan tanpa batas," tulis @@Spdm Dharma. 

"Inilah Kisah nyata hidup persaudaraan, tanpa ada ambang pemisah oleh suku, ras, agama dll. Dangke banyak Pak Revi. Sungguh inspirasi," tulis @hitam manis.
 

Editor : Vitrianda Hilba Siregar