JAKARTA, iNewsBekasi.id - Patung tertinggi di Asia ternyata ada di Kabupaten Pematang Siantar, Sumatera Utara, Indonesia. Patung itu pun yakni patung Dewi Kwan Im.
Patung ini menyerupai sosok Dewi Kwan Im yang banyak dipuja umat Buddha. Karena itu, patung tersebut juga jadi destinasi wisata religi yang berada di Sumatera Utara.
Adapun sederet fakta mengenai patung Dewi Kwan Im seperti dihimpun dari iNews.id, Selasa (20/12/2022) sebagai berikut.
Fakta Patung Dewi Kwan Im, Patung Tertinggi di Asia Tenggara
1. Diimpor dari Cina
Walau dibangun di Indonesia, patung ini diketahui dibikin langsung di Cina. Secara detail, patung Dewi Kwan Im dibuat menggunakan batu granit dengan dimensi panjang 8,4 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 22,8 meter.
Setelah dikirim ke Indonesia, patung tersebut didirikan di Kabupaten Pematang Siantar pada tahun 2002-2005. Lalu pada 13 November 2005, patung ini diresmikan.
2. Punya Tinggi 22,8 Meter
Mendapat predikat sebagai patung tertinggi se-Asia Tenggara, tinggi patung Dewi Kwan Im mencapai 22,8 meter. Saking tingginya, patung ini sempat memecahkan rekor MURI pada tahun 2008.
Selain itu, patung Dewi Kwan Im juga sangat berat. Tak tanggung-tanggung, bobotnya bahkan mencapai 1.500 ton.
3. Berada di Taman Sebuah Vihara
Letak patung Dewi Kwan Im ada di taman Vihara Avalokitesvara. Vihara tersebut kerap dikunjungi oleh wisatawan lintas agama dari berbagai wilayah di Indonesia.
Jika ingin berkunjung, wisatawan harus datang di jam buka, yakni dari pagi sampai pukul 17.00 WIB. Namun pengunjung akan cukup membludak pada sore hari, terlebih saat Imlek.
Di sana, wisatawan akan disuguhkan pemandangan patung yang berdiri megah dengan lonceng besar dan roda doa di dekatnya. Tak jauh dari patung tersebut, terdapat pula taman bunga teratai yang indah.
Namun karena pandemi covid-19, Vihara Avalokitesvara ditutup untuk umum. Hanya orang yang hendak beribadah yang diperbolehkan untuk masuk ke dalamnya.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Patung tertinggi di Asia Tenggara Ada di Indonesia, Begini Sederet Faktanya ".
Editor : Eka Dian Syahputra