Kenali Perbedaan iPhone Ori iBox, iPhone ex Inter dan Distributor yang Perlu Diketahui

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Masih banyak orang yang belum mengetahui perbedaan iPhone ori iBox, iPhone ex inter dan distributor, terutama calon pembeli.

Banyak varian iPhone yang beredar sekarang apabila dilihat dari jalur distribusinya. Saat ini, iPhone pun jadi salah satu merek smarthone yang kerap diminati, baik dari segi fungsi hingga gengsi.

Nah, pada umumnya terdapat tiga jenis iPhone yang ada di pasar Tanah Air, yaitu iPhone resmi iBox, iPhone ex inter dan distributor. Lantas, apa perbedaannya? Berikut informasinya yang iNewsBekasi.id himpun dari IDX Channel.

Perbedaan iPhone Ori iBox, iPhone ex Inter dan Distributor

1. iPhone Ori iBox

iPhone Ori iBox adalah iPhone yang dijual secara resmi lewat jaringan gerai iBox. Perlu diketahui, iBox sendiri ialah distributor resmi dari produk-produk Apple yang ada di Indonesia dan punya gerai di berbagai daerah.

Karena menjadi distributor resmi, maka seluruh produk Apple yang dijual memiliki garansi yang jelas dan dipastikan merupakan produk resmi. Sebagai tambahan informasi, produk iPhone yang dibeli secara resmi akan memiliki kode Model Number khusus untuk Indonesia, yakni PA/A, ID/A, dan FE/A.

Kelebihan yang bisa didapatkan saat membeli iPhone dari gerai iBox adalah tidak khawatir akan pemblokiran IMEI yang menjadi momok tersendiri bagi para pengguna iPhone.  

Kendati demikian, harga yang dibanderol tentunya akan cukup tinggi jika dibandingkan dengan iPhone ex inter.
 

2. iPhone ex Inter

iPhone ex inter merupakan iPhone bekas pemakaian luar negeri atau ex international. iPhone varian ini pun dijual di pasar Indonesia dengan cara mengimpornya dari negara lain. 

Berbeda dengan iPhone resmi, iPhone ex inter punya kode Model Number yang berbeda-beda, tergantung dari negara asalnya. Sebagai contoh, iPhone ex inter bisa memiliki Model Number seperti LL/A, X/A, ZP/A, ZA/A, dan lain-lain.

Karena merupakan barang bekas, maka garansi yang diterima pembeli juga tidak terlalu jelas. Anda bisa berasumsi kalau iPhone ex inter tidak memiliki garansi, jadi nantinya Anda mungkin perlu mengeluarkan uang lebih jika terjadi kerusakan pada perangkat ponsel tersebut. 

Selain itu, IMEI yang dimiliki iPhone ex inter umumnya belum terdaftar pada database pemerintah. Karena itu, ada kemungkinan jika iPhone ex inter yang Anda beli akan diblokir IMEI-nya. Meski begitu, hal ini tentu tidak berlaku jika Anda sudah mendaftarkan IMEI secara mandiri melalui Bea Cukai. 

Harga yang dibanderol biasanya jauh lebih murah jika dibandingkan dengan iPhone resmi atau iPhone di gerai iBox. 

3. iPhone Distributor

Terakhir adalah iPhone distributor atau disebutiPhone dengan garansi distributor. Dilansir dari Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22/M-DAG/PER/3/2016 tentang Ketentuan Umum Distribusi Barang (Permendag 22/2016) Pasal 1 Ayat 8, distributor adalah “pelaku usaha distribusi yang bertindak atas namanya sendiri dan atas penunjukan dari produsen atau supplier atau Importir berdasarkan perjanjian untuk melakukan kegiatan pemasaran barang”.

Bisa dibilang, iBox adalah pihak distributor yang mendistribusikan produk Apple di Indonesia. Namun, iBox merupakan distributor resmi yang memang diberi hak Apple untuk menjual produknya di Indonesia.

Nah, distributor iPhone di Indonesia bisa dibilang cukup banyak. Ada beberapa distributor yang memang memiliki jaringan besar dan sudah dipercaya, namun ada beberapa lainnya yang menggunakan embel-embel “garansi distributor” untuk menarik minat pasar, padahal sebenarnya mereka menjual iPhone bekas atau rekondisi. 

Biasanya, produk iPhone distributor memiliki garansi yang disediakan sendiri oleh para distributornya. Jadi, garansi yang diberikan bukanlah garansi resmi dari Apple. 

Demikian informasi mengenai perbedaan iPhone ori iBox, iPhone ex inter, dan distributor yang penting untuk diketahui. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda. 

Artikel ini telah terbit di IDX Channel dengan judul "Perbedaan iPhone Ori iBox, iPhone ex Inter, dan Distributor, Calon Pembeli Wajib Tahu".

Editor : Eka Dian Syahputra