Tragis! Tak Terima Diputuskan Sang Pacar, Seorang Siswi SMA di Karawang Nekat Gantung Diri di Plafon

KARAWANG, iNews.id - Tragis seorang siswi SMA di Karawang nekat gantung diri hingga tewas. Diketahui korban nekat bunuh diri dikarenakan tidak terima jika dirinya diputuskan oleh pacarnya.

Jasad korban ditemukan orang tuanya sudah menggantung di plafon kamar korban. Ternyata, Sebelum buhuh diri, korban sempat mengirim foto tambang yang tergantung di plafon kamar kepada pacarnya.

Baca Juga

ABG yang Bunuh Diri di Metropolitan Mall Bekasi Dikenal Pendiam, Ini Penuturan Kakak Korban

"Kami mendapat laporan ada peristiwa bunuh diri. Ketika kami ke lokasi menemukan korban sudah tewas. Pihak keluarga menemukan korban tewas gantung diri, setelah mendapat kiriman foto tambang dari pacar korban," kata Kapolsek Pangkalan AKP Abdul Wahab Syahroni, Senin (20/12/21).

Menurut Syahroni, berdasarkan keterangan keluarga diketahui jika ibu korban curiga setelah menerima kiriman foto dari pacar korban. Foto berupa tambang yang menggantung di plafon kamar anaknya itu dan sontak membuat ibu korban kaget dan langsung berlari ke kamar putrinya.

"Dalam foto tambang yang menggantung itu di kamar korban. Jadi ibunya kaget dan langsung berlari ke arah kamar korban. Namun saat sampai di kamar korban sudah tewas gantung diri," katanya. Menurut keterangan dari ibu korban, kata Syahroni, korban tidak menunjukkan sikap yang mencurigakan.

Baca Juga

Ini Identitas ABG yang Bunuh Diri di Metropolitan Mall Bekasi

Sebelum itu, korban tengah bermain dengan keponakannya dan sempat makan siang. Korban juga sempat membersihkan kamarnya. "Jadi korban sebelum kejadian tidak terlihat murung. Sehingga keluarga kaget korban bunuh diri," katanya.

Syahroni menyampaikan, setelah polisi melakukan olah TKP, diketahui korban nekat bunuh diri dikarenakan tidak terima jika dirinya diputuskan oleh pacarnya. Hal itu diketahui, setelah korban mengirimkan video tambang yang menggantung kepada pacarnya tersebut. "Pihak keluarga sudah ikhlas atas musibah tersebut dan tidak mau jenazah korban di otopsi," tandasnya.

Editor : Fatiha Eros Perdana