JAKARTA, iNewsBekasi.id - Sahabat Abu Darda’ a berkata: “Janganlah meremehkan sekecil apapun kejelekan yang perlu kau jauhi, sebagaimana juga jangan meremehkan sekecil apapun kebaikan yang perlu kamu lakukan”. (Tarikh Dimasyq 47/161 karya Ibnu Asakir).
Abu Darda, sahabat Nabi SAW, menyampaikan petuah berharga ini yang didasarkan pada Al-Qur'an dan Sunnah sebagai motivasi untuk beramal kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan.
Allah SWT berfirman:
"Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." ( QS Az Zalzalah: 7-8 ).
Rasulullah SAW pun mengingatkan kita, saat berbuat dosa, “Janganlah engkau memandang besar atau kecilnya maksiat, tapi pandanglah kepada siapa engkau bermaksiat (kepada Allah)”.
Tak ada manusia yang tahu pasti amalan mana yang akan membuka pintu surga. Amalan besar yang disombongkan mungkin tidak diterima Allah, sedangkan amalan kecil yang diabaikan justru menjadi kunci surga.
Hal-hal kecil seperti mengucapkan terima kasih, mendahului dalam memberi salam, meminta maaf, tersenyum tulus, membantu mempermudah urusan orang, atau menunjukkan wajah yang cerah dapat membuat kita menjadi mulia.
Mungkinkah kita meremehkan kebaikan seperti wanita pelacur di Bani Israil yang diampuni Allah karena memberi minum anjing yang kehausan? Atau meremehkan dosa sekecil apapun seperti wanita yang masuk neraka karena menyiksa seekor kucing? Mari kita sadari bahwa tidak ada kebaikan yang terlalu kecil dan tidak ada dosa yang terlalu kecil untuk diperhitungkan.
Editor : Fatiha Eros Perdana