get app
inews
Aa Text
Read Next : Pelaku Pembunuh Aktor Sandy Permana Ditangkap, Ini Tampangnya

Anak Alami Demam, Orangtua Jangan Panik Begini Cara Menanganinya

Rabu, 12 Januari 2022 | 12:45 WIB
header img
Orangtua seringkali merasa cemas jika anaknya demam. (Foto: Newkidscenter)

ORANGTUA seringkali merasa cemas jika anaknya demam, apalagi di masa pandemi Covid-19. Apalagi salah satu gejala Covid-19 adalah demam. 

Namun yang patut diigat dan jangan cemas bahwa demam belum tentu kena Covid-19 ya.

Dokter Sugi Deny Pranoto Soegianto Sp.A, Dokter Spesialis Anak Siloam Hospitals Kupang mengatakan, timbulnya demam pada anak sejatinya hal yang umum terjadi, dan kondisi ini paling sering terjadi pada anak.
anak demam

Demam merupakan suatu tanda yang umum terjadi pada anak karena sistem imun sedang merespon ketika si kecil sedang sakit atau mengalami infeksi, bahkan dapat terjadi oleh karena penyebab non infeksi.

"Dengan penanganan yang tepat dan mengetahui kondisi sang anak, demam pada anak bisa ditangani oleh orang tua, kuncinya adalah jangan panik," ujar Dokter Sugi.

Menurutnya, terdapat banyak faktor anak sampai mengalami demam. Adanya peningkatan atau kenaikan suhu tubuh anak ini cukup lumrah terjadi mengingat anak masih mengembangkan sistem kekebalan tubuhnya sendiri.

Suhu normal pada anak 36,5 - 37,5 derajat Celsius, melewati suhu normal pada anak, demam umumnya bisa diakibatkan adanya infeksi pada tubuh anak akibat respon tubuh melawan serangan bakteri, parasit pun virus.

Demam pada anak dapat pula disebabkan oleh non infeksi, yaitu dapat disebabkan hal seperti pasca imunisasi, tumbuh gigi, dehidrasi, hiperaktivitas dan lainnya.

"Jika demam ditemukan pada 8 kondisi tertentu, segera bawa anak ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan lebih lanjut," imbuh Dokter Sugi.

Berikut adalah 8 kondisi demam pada anak yang harus dibawa ke dokter jika:

1. Usia anak kurang dari 3 bulan tanpa memandang keadaan anak secara umum

2. Anak usia 3-36 bulan yang demam lebih dari 3 hari atau terdapat tanda bahaya

3. Anak usia 3-36 bulan dengan demam yang tinggi(?39°c)

4. Anak semua usia yang suhunya>40°c

5. Anak semua usia dengan kejang demam

6. Anak semua usia yang demam berulang lebih dari 7 hari walaupun demam hanya berlangsung beberapa jam saja

7. Anak semua usia dengan penyakit kronik seperti penyakit jantung, kanker, lupus, penyakit ginjal

8. Anak yang demam disertai ruam

Anak harus sesegera mungkin dibawa ke dokter jika ditemui tanda-tanda bahaya sebagai berikut:

1. Tidak merespons atau susah dibangunkan atau tidak bisa bergerak
2. Kesulitan bernafas

3. Bibir, lidah dan kuku nampak kebiruan

4. Ubun-ubun terlihat membonjol atau cekung

5. Ada kekakuan di leher

6. Nyeri kepala hebat

7. Nyeri perut hebat atau muntah-muntah

8. Terdapat ruam atau bintik-bintik berwarna keunguan seperti memar

9. Tidak mau makan atau minum dan terlihat terlalu lemah untuk minum

10. Menangis terus menerus

11. Anak gelisah

12. Posisi tubuh condong ke depan dan tidak dapat mengontrol air liur

13. Buang air kecilmenjadi sedikit atau jarang

Adapun untuk penangan demam di rumah di luar kondisi serius yang telah disebutkan di atas, dapat berupa :

Terapi Farmakologi, yaitu dengan pemberian obat-obatan penurun panas. Dan Terapi fisik yaitu dengan istirahat berbaring, kompres hangat dan banyak minum untuk menghindari dehidrasi.

Untuk Kompres hangat 10-15 menit dilipat ketiak dan selangkangan akan menurunkan panas lewat pori pori dan penguapan. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan adalah melakukan kompres dingin, tindakan ini akan justru meningkatkan pusat pengatur suhu di hipotalamus (timbulnya pengecilan pembuluh darah) sehingga berakibat meningkatkan suhu tubuh; serta melakukan kompres dengan alkohol, tindakan ini sangat bahaya dikarenakan apabila alkohol terhirup mungkin terjadi koma pada anak dan penurunan gula darah.

Untuk pemberian obat paracetamol atau ibuprofen dapat diberikan dengan syarat ketentuan yang telah di jelaskan sebelumnya dan diharapkan ayah bunda harap cermat untuk membaca dosis sesuai berat badan dan kandungan yang terdapat pada etiket obat.

Dokter Sugi menjelaskan, pemberian terapi antibiotik hanya untuk infeksi bakteri saja, bukan untuk semua anak dengan demam.

"Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak anda, karena terapi antibiotik harus tepat indikasi, waktu, dosis, selalu waspada bahaya resistensi," kata Dokter Sugi.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut