BEKASI, iNewsBekasi.id - Pisau jenis sangkur digunakan Dimas Rismawan (22) untuk menusuk ayah kandungnya Widodo Cahya Putra (43) sebanyak lima kali hingga tewas. Korban dikenal selama ini tukang sate dengan kios di Jalan Raya Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi.
Dimas dengan kejam menghabisi nyawa ayahnya karena tidak diberikan uang sebesar Rp8 juta.
Polisi mengungkapkan bahwa Dimas membunuh ayahnya pada pagi hari pada hari Kamis (29/6). Namun, polisi baru menerima laporan pada pukul 13.00 WIB.
"Kejadian terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, ketika korban dan seorang saksi sedang tidur, pelaku masuk ke dalam kamar tersebut dan langsung membunuh," kata Kapolsek Medan Satria, Kompol Nur Aqsha Ferdianto, seperti dikutip Sabtu (1/7/2023).
Setelah mengambil nyawa ayahnya, pelaku menjadi bingung. Bahkan ada waktu yang cukup lama sebelum polisi mengetahui apa yang terjadi.
"Informasi yang kami dapatkan adalah bahwa pelaku masih bingung tentang tindakan selanjutnya setelah melakukan pembunuhan," ungkapnya.
Bahkan, Dimas dikabarkan masih berada di tempat kejadian saat polisi tiba. Dimas juga berusaha untuk melarikan diri.
"Dari tempat kejadian, saudara DR (Dimas) terlihat mencurigakan seperti ingin melarikan diri, dan kami langsung menangkapnya," tambahnya.
Sebelumnya, pemilik warung sate di Jalan Raya Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, bernama Widodo Cahya Putra (43) tewas dibunuh oleh anaknya sendiri, Dimas Rismawan (22). Pelaku menusuk tubuh ayahnya dengan pisau sebanyak lima kali.
Kapolsek Medan Satria, Kompol Nur Aqsha Ferdianto, mengungkapkan bahwa senjata yang digunakan adalah pisau jenis sangkur. Korban ditusuk saat sedang tidur di kamar tidurnya.
"Pelaku (Dimas) datang dan langsung menyerang korban dengan menusukkan pisau," ujar Aqsha dalam konferensi pers, Jumat (30/6/2023).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta