Mengenal Siapa Pemilik Susu Oatside, Ternyata Ini Sosoknya

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Ini sosok pemilik susu Oatside yang menarik untuk dibahas. Sedikit informasi, permintaan yang meroket terhadap produk susu oat memang tak bisa diabaikan, dan Oatside adalah salah satu merek yang memikat banyak hati.

Oatside, merk susu oat yang dirilis pada awal Februari, berhasil merebut perhatian banyak konsumen dalam waktu singkat berkat harganya yang terjangkau. Tentu saja, hal ini pun menimbulkan rasa ingin tahu mengenai sosok di balik kesuksesan Oatside.

Pemilik dari susu oat ini adalah Benedict Lim, seorang pria asal Singapura. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Chief Financial Officer di Kraft Heinz Indonesia. Pria berusia 31 tahun adalah pecinta kuliner yang hebat. Itulah mengapa hal itu membuatnya bekerja dengan makanan sepanjang kariernya dan membuat susu oat.

Adapun, merek susu oat mendapat dukungan besar sejak awal, menandakan minat kuat dari para investor terhadap inovasi dalam sektor makanan nabati. Serta, tentu saja koneksi industri Benedict yang kuat.

Gelar pendidikan Lim diperoleh dari University of Cambridge, Inggris, pada tahun 2015. Karirnya dimulai sebagai Investment Professional di Bain Capital, London, dari 2015 hingga 2017. Setelah itu, ia memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya Singapura dan mengembangkan karirnya di sana.

Selama tiga tahun lebih, Lim lalu bergabung dengan The Kraft Heinz Company. Dia memulai profesinya di perusahaan makanan ternama ini sebagai Head of M&A pada tahun 2017-2018.

Karirnya terus menigkat sampai akhirnya dipercaya untuk menjadi Chief Financial Officer (CFO) yang bertanggung jawab atas produk Heinz ABC di Indonesia dan Papua Nugini pada tahun 2019.

Akan tetapi, pada 2020 dia memilih keluar dari pekerjaannya demi menekuni produk susu nabati ciptaannya.

Dilansir dari Tatler Asia, mantan CFO Heinz ABC Indonesia ini memutuskan bereksperimen membuat racikan susu oat sendiri setelah merasakan tekstur creamy oat milk pada kopinya. Dari eksperimen yang dilakukannya, Lim menghasilkan lebih dari 50 versi uji coba yang berbeda.

Editor : Eka Dian Syahputra