BEKASI, iNews.id- Kericuhan melibatkan seorang calon legislatif (caleg) Partai Gerindra nomor urut 1 Daerah pemilihan (Dapil) III (Mustikajaya, Rawalumbu, Bantargebang), R Eko dengan saksi partainya di Gedung Kesenian Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi, Minggu (25/2/2024) hari ini.
Berdasarkan informasi, insiden ini terjadi saat proses rekapitulasi penghitungan suara tingkat Kecamatan Rawalumbu berlangsung di lokasi. Dan akibat kejadian, ada salah satu saksi mengaku dipukul oleh caleg besutan Prabowo Subianto tersebut.
Terkait hal ini, Caleg Partai Gerindra Dapil III nomor urut 1, R Eko saat ditemui awak media membantah, adanya aksi pemukulan kepada salah satu saksi partainya di saat kericuhan terjadi yang dilakukan oleh dirinya di lokasi.
"Tidak ada pemukulan terhadap para saksi-saksi dari Partai Gerindra," ungkap Eko saat ditemui wartawan, Minggu (25/2/2024) malam.
Dirinya menegaskan, pihaknya tidak mungkin melakukan aksi tak terpuji itu, karena dirinya sangat mengerti hukum dan menjunjung tinggi adab. Terlebih, orang yang mengaku korban adalah seorang wanita.
"Jadi, kita pakai logika saja mana mungkin saya mukul wanita. Nggak mungkin lah saya sampai tega seperti itu, saya sadar hukum dan punya adab," tegasnya.
Lebih jauh, Eko tidak menampik kericuhan yang terjadi. Namun, dia menerangkan, jika kericuhan terjadi disebabkan ada salah satu saksi partainya yang diusir keluar ruangan tempat proses rekapitulasi berlangsung.
"Kericuhan terjadi karena saksi kita diminta keluar dari ruangan proses rekapitulasi," ujar Eko.
Sementara itu, ditanya adanya tindaklanjut perkara yang berujung laporan ke polisi oleh pihak tertentu. Eko mengakui, dirinya akan mengikuti prosesnya.
"Ya, kita ikuti saja prosesnya kalau memang itu sedang berjalan," tutupnya.
Terpisah, Ketua PAC Gerindra Rawalumbu, Arif Cahyadi saat dihubungi menambahkan, aksi kericuhan di lokasi memang ada terjadi. Namun, apabila dikatakan ada pemukulan di dalam kejadian tersebut sama sekali tidak benar.
"Saya memang ada di lokasi. Kalau untuk kericuhan sedikit memang ada, hanya kesalahpahaman saja. Tapi, apabila disebut ada pemukulan saya pastikan tidak ada," tambahnya.
Editor : M Hary Fauzan