get app
inews
Aa Read Next : Irwan Demokrat Nilai Pernyataan Putra Nababan soal Naturalisasi Rapuh

Anggota DPR Dapil Kaltim Kritik Upaya Mitigasi Pengendalian Banjir di Mahakam Ulu dan Kutai Barat

Senin, 20 Mei 2024 | 16:47 WIB
header img
Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Timur Irwan (kanan). Foto/Istimewa

BEKASI, iNewsBekasi.id- Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (dapil) Kalimantan Timur (Kaltim) Irwan mengkritisi upaya mitigasi yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikan banjir di Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar), Kaltim. Pemerintah dinilai tidak pernah melakukan upaya mitigasi yang siginifikan dan cenderung fokus pada upaya penanganan pasca-banjir.

"Tidak ada upaya mitigasi signifikan pemerintah terkait pengendalian banjir Mahakam Ulu-Kubar sejak dulu sampai sekarang. Cenderung pasrah dan fokus pada penanganan pasca-banjir," ungkap Irwan kepada wartawan, Senin (20/5/2024).

Irwan Fecho menuturkan, banjir di Mahakam Ulu dan Kubar termasuk kategori banjir tahunan. Setiap tahun akan terjadi banjir di dua kabupaten tersebut, terutama dalam daerah aliran sungai (DAS) Mahakam serta sub DAS.

Curah hujan tinggi pada kawasan hulu Sungai Mahakam, lanjut dia, berkisar antara 50 mm sampai dengan 108 mm pada periode tanggal 13-15 Mei 2024. Dengan kondisi tersebut, maka akan diikuti peningkatan debit banjir sungai melebihi kapasitas hulu Sungai Mahakam.

"Peningkatan debit banjir di atas kapasitas normal tersebut mengakibatkan terjadi genangan pada bantaran Sungai Mahakam, di mana sebagian besar warga bermukim di bantaran sungai tersebut," tuturnya.

"Lokasi bencana banjir sebagian besar terisolir karena terkendala sarana infrastuktur jalan terputus dan tidak ada signal komunikasi," sambung Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim itu.

Oleh karena itu, anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini mengusulkan solusi mitigasi jangka panjang pengendalian banjir di Mahakam Ulu dan Kubar.

Menurut dia, terdapat tiga langkah mitigasi yang dapat dilakukan untuk penanganan nonstruktural. Pertama, penerapan konsep peringatan dini bencana banjir dengan memanfaatkan pembacaan citra satelit hujan melalui koordinasi dengan BMKG. 

Kedua, penyiapan zonasi areal rawan banjir dan konstruksi titik-titik lokasi evakuasi sebagai salah satu tahap lanjutan peringatan dini banjir. Di sini, warga tidak boleh dibiarkan panik dan evakuasi sendiri saat dan pasca-bencana banjir.

Ketiga, perlu sosialisasi dan regulasi untuk mengaktifkan kembali kearifan lokal rumah panggung yang sudah terbukti aman dari genangan banjir.

Selain itu, Juru Bicara Partai Demokrat itu menambahkan, ada tiga langkah mitigasi yang dapat dilakukan untuk penanganan struktural. 

Pertama, membangun bendungan pada anak Sungai Boh yang bermuara ke Sungai Mahakam sesuai rencana pengelolaan Sumber Daya Air yang dapat berfungsi sebagai reduksi banjir, dan pendanaan pembangunannya bisa dibagi antara pusat dan daerah. 

Kedua, peninggian elevasi jalan-jalan poros yang terputus pada saat genangan banjir. "Terakhir relokasi permukiman dan pembangunan jalur hijau sepanjang bantaran sungai yang ada permukiman," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan Kabupaten Mahulu dilanda banjir sejak Senin, 13 Mei 2024. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahulu, Agus Darmawan mengatakan, banjir Mahulu menjadi terparah sepanjang sejarah di wilayahnya. Ketinggian banjir di ibu kota Mahulu, Ujong Bilah mencapai 3-4 meter.

Banjir Mahulu akibat curah hujan tinggi selama beberapa hari di wilayah hulu. Hujan turun merata, termasuk di wilayah anak sungai Mahakam.

Sehingga, debit air meluap dan masuk ke permukiman warga di Mahulu dan Kutai Barat. Akibatnya, 1.761 unit rumah warga terdampak, termasuk bangunan kantor dan trafo utama sentral listrik. Bahkan, satu orang dilaporkan meninggal dunia.

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut