BEKASI, iNewsBekasi.id- Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membuka nama-nama anggota dewan dari DPR RI, DPRD hingga dari sekretariat jenderal (kesetjenan) yang tercatat ikut bermain judi online. Keterlibatan para anggota dewan ini merupakan tindakan memalukan yang menyalahi aturan.
Sebelumnya Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkap ada sekitar 1.000 anggota dewan dari DPR RI, DPRD hingga dari sekretariat jenderal (kesetjenan) yang tercatat ikut bermain judi online. Ivan menyatakan PPATK siap untuk berkirim surat ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) jika diminta untuk membeberkan data-datanya.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta PPATK untuk membongkar dan menyebutkan setiap pihak yang terlibat.
“PPATK wajib buktikan temuan tersebut. Harus clear bahwa ribuan anggota dewan itu betul-betul terlibat atau bermain, jangan sekadar dugaan. Dan kalau sudah firm, harus diungkap semuanya, sebut nama-namanya biar publik tahu. Karena kalau betul terjadi, ini kan tentunya sangat memalukan dan mengecewakan. Coba, gimana masyarakatnya mau ikuti aturan kalau pejabat publiknya seperti ini?,” kata Sahroni kepada wartawan, Kamis (27/6/2024).
Politikus Partai Nasdem ini pun meminta agar PPATK juga segera melakukan tindakan konkret ketika semua bukti-bukti telah terkumpul, sehingga negara dapat bertindak tegas tanpa pandang bulu.
“Jadi jika terbukti, PPATK harus langsung blokir semua rekening yang terlibat. Agar menjadi contoh tegas bahwa negara betul-betul serius memberantas judi online tanpa pandang bulu. Lagian, instruksi Presiden juga sudah clear kok, tidak ada kompromi terhadap judi online. Mau itu yang mengoperasikan, hingga yang sekadar bermain,” ujarnya.
Sahroni menuturkan, segala tindakan yang menyepelekan pastinya akan memperlambat gerak pemberantasan judi online.
“Kita ingin kebiasaan jahat yang telah merugikan negara ini segera diberantas. Capek lihat triliunan uang negara mengalir ke luar. Jadi jangan anggap remeh tiap temuan, sikat saja semua,” tutur Sahroni.
Editor : Wahab Firmansyah