JAKARTA, iNewsBekasi.id- Bencana alam tsunami yang melanda Aceh pada 2004 silam telah menjadi momen penting dalam membangun Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara saat menghadiri forum diskusi mengenang 20 tahun peristiwa tsunami, The Big Idea Forum, di Jakarta pada pekan lalu.
"Hikmah bencana Aceh menjadi momen penting dalam membangun negeri ini," ungkap Iftitah yang dikutip Jumat (27/12/2024). Iftitah menceritakan kala itu dirinya tengah bertugas di Aceh sehingga mengetahui betul detik-detik peristiwa hingga kerusakan yang terjadi.
Menurut dia, kehadiran Presiden RI saat itu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara langsung di lokasi saat itu berhasil menaikkan moril masyarakat.
"Kalau Presiden saja sebagai pimpinan tertinggi hadir, tidak ada alasan bagi (pimpinan) yang lain untuk tidak hadir," ujarnya.
Iftitah menuturkan, prajurit TNI secara alami dan naluri langsung melakukan operasi bantuan kemanusiaan meski belum mendapatkan perintah dari atasan.
Iftitah yang saat itu bertugas sebagai Perwira Seksi Operasi Batalyon Kavaleri 8 Kostrad ini mengaku menjadi saksi dari proses damai di Aceh dalam konflik Aceh yang diselesaikan SBY 2005 silam. "Saya jadi saksi, damai di Aceh itu nyata," tuturnya.
Sementara itu, SBY yang turut hadir di acara tersebut menceritakan beberapa cerita yang belum terungkap yang terjadi saat itu. "The darkest day in our history, hari yang menguji bangsa Indonesia," kata SBY.
SBY menceritakan, saat itu sedang berada di Nabire, Papua ketika tsunami terjadi. Ia memutuskan langsung terbang ke Aceh untuk melihat langsung kondisi di lapangan, meskipun banyak yang menyarankan jangan, mengingat situasi keamanan di Aceh. Melihat situasi di Aceh, SBY mengeluarkan direktifnya yang pertama. "Perintah saya yang pertama, Selamatkan lebih banyak masyarakat", tegas SBY.
Peristiwa tsunami yang terjadi di tengah konflik dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), memberikan pelajaran penting. "GAM dan Prajurit TNI, bersama bergerak melakukan kegiatan kemanusiaan. Dukungan dari 17 negara juga hadir untuk membantu masyarakat Aceh dibawah komando Pemerintah Indonesia," kata SBY.
Ke depan, SBY mengingatkan tentang keikhlasan dalam pengabdian untuk Indonesia. “Doakan pemimpin saat ini dan ke depannya, menuju bangsa kuat. Menjadi negara maju ke depannya”, ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, pendiri gerakan 5P Global Movement, Arsjad Rasjid menyoroti nilai gotong royong dan Bhinneka Tunggal Ika dalam penanganan tsunami di Aceh pada 2004. Dua hal itu sangat penting dalam menghadapi krisis maupun bencana yang terjadi.
Sementara, Coordinator Division of Disaster Risk Management of Tsunami and Disaster Risk Management Research Division, Prof. Dr. Ella Meilianda mengatakan, letak geografis Indonesia rawan terhadap bencana. "Bencana tidak bisa dihindari, kita harus bisa berdampingan dengan bencana”, ujar Ella.
Editor : Wahab Firmansyah