Presiden Prabowo Akan Umumkan Kembalinya Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Tingkat SMA
JAKARTA, iNewsBekasi.id- Rencana dihidupkannya kembali jurusan IPA, IPS, dan Bahasa untuk jenjang SMA kabarnya akan disampaikan langsung Presiden Prabowo Subianto. Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei mendatang akan menjadi momentum pengumuman tersebut.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani mengatakan, ada sejumlah kebijakan terkait pendidikan dasar dan menegah yang akan diumumkan Presiden Prabowo pada Hardiknas mendatang.
"Salah satunya adalah terkait rencana penjurusan SMA. Akan resmi diumumkan pada tanggal 2 Mei 2025," kata Lalu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/4/2025) malam.
Menurut Lalu, penghapusan penjurusan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim sebelumnya bertentangan. Permendikbud Ristek Nomor 12 Tahun 2024 yang digunakan Nadiem sebagai dasar menghilangkan penjurusan bertentangan dengan PP Nomor 17 Tahun 2010, Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, serta Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003.
"Di Permendikbud itu, itu tidak cabut. Nah sehingga bertentangan, sehingga kami mengusulkan setelah melihat data-data empiris, kemudian kajian yang dilakukan oleh Kemdikdasmen, maka kami Komisi X menyetujui penjurusan itu" ujarnya.
Dia melanjutkan, stigma negatif antarjurusan di SMA tak lagi ada dalam rencana penghidupan kembali penjurusan di SMA. Pasalnya, dari rencana yang ada, penjurusan akan dilakukan mulai kelas XI, sementara kelas X baru akan dilakukan asesmen minat bakat.
"Nah, jadi siswa kelas 10 ini dites bakat dan minatnya dulu, ini si A cocoknya di IPA atau IPS atau Bahasa. Nah itu, jadi tidak hanya melihat nilai akademik," ujarnya.
Di sisi lain, dengan adanya penjurusan ini, pendidikan tinggi lebih mudah. Misal, anak-anak di IPA otomatis akan bisa melanjutkan pengetahuan yang di perguruan tinggi yang setara dengan ilmu pastinya IPA, demikian juga IPS dan Bahasa.
"Kemudian anak IPA boleh mengambil 2 mata pelajaran IPS, anak IPS boleh mengambil 2 mata pelajaran IPA, begitu juga Bahasa. Nah, jadi semua sudah dikaji dan ini merupakan kombinasi dari kurikulum merdeka dan yang sekarang," ujarnya.
Lalu mengungkap, dari hasil survei di lapangan oleh pihak Kemendikdasmen, ternyata 80 persen menginginkan untuk kembali adanya penjurusan di SMA.
"Nah, sebenarnya walaupun penjurusan ini kemarin dihapus, tapi nyatanya di lapangan kebanyakan sekolah-sekolah kita tetap menggunakan penjurusan ini. Nah itu temuan di lapangan," ucapnya.
Editor : Wahab Firmansyah