get app
inews
Aa Text
Read Next : Transformasi Digital, Teknologi Cekat AI makin Efisien

Persaingan Manusia dan AI di Dunia Bisnis Jadi Tantangan Global

Jum'at, 25 Juli 2025 | 06:13 WIB
header img
Persaingan artificial intelligence (AI) dan manusia terus menjadi sorotan. Foto: Ilustrasi/Istimewa

BEKASI, iNewsBekasi.id - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) selalu menjadi topik hangat di tengah perkembangan teknologi yang semakin canggih, termasuk di dunia bisnis. 

Kehadiran AI dinilai mengubah cara kerja, terutama terkait efisiensi dan biaya operasional. Kondisi ini membuat peran manusia mulai berkurang. Di Indonesia sendiri, adopsi ini bukan lagi sekadar wacana. 

Studi IBM dan KORIKA 2024 menunjukkan bahwa 62% perusahaan di Indonesia telah menjalankan pilot project AI, dan 23% di antaranya sudah mulai mengintegrasikannya ke dalam proses operasional harian, termasuk dalam pengelolaan keuangan, analisis risiko hingga otomatisasi laporan.

Di sinilah letak perubahan besarnya. Integrasi AI dalam sistem keuangan bukan sekadar mengganti proses manual, tapi mengubah cara perusahaan memahami dan mengambil keputusan finansial. 

Kini, sistem keuangan dituntut untuk lebih adaptif terhadap tantangan global seperti pengelolaan multi-entity lintas negara, perbedaan regulasi pajak, hingga integrasi antar divisi.  Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang scalable, stabil, dan siap mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Namun, di balik efisiensi itu, muncul pertanyaan baru: jika mesin bisa mengambil alih proses berpikir analitis, bagaimana kita mendefinisikan kembali nilai dan potensi manusia dalam sistem yang semakin terotomatisasi?

HashMicro yang menjadi solusi ERP berbasis cloud di Asia Tenggara, sudah sejak lama menjawab tantangan tersebut dengan Hashy, asisten virtual berbasis AI yang terintegrasi langsung dengan sistem keuangan mereka. 

Chief of Business Development HashMicro Lusiana Lu menyatakan, pihak percaya bahwa teknologi tidak akan menggantikan manusia, tapi akan membantu manusia bekerja lebih strategis. 

"Kami ingin menciptakan efisiensi tanpa mengorbankan sisi humanis dari proses bisnis," kata Lusiana.

Meski AI bekerja cepat dan efisien, lanjut dia, peran manusia tetap krusial. Teknologi bisa menyajikan data dalam hitungan detik, tapi hanya manusia yang dapat menafsirkan, mempertimbangkan dampaknya, dan mengambil keputusan strategis. Kolaborasi keduanya adalah kekuatan utama.

Menurut dia, dengan pekerjaan manual yang diambil alih oleh AI, peran tim ikut bergeser ke arah yang lebih strategis. Mereka tak lagi hanya mencatat atau memproses, tapi lebih fokus pada analisis, perencanaan, dan kontribusi langsung terhadap kepentingan perusahaan. 

"Keahlian manusia tidak digantikan, tapi diberikan ruang lebih luas untuk mempertajam skill serta wawasan untuk menciptakan nilai tambahan yang tak bisa diajarkan pada teknologi," katanya. 

Dia pun mengintegrasikan business intelligence dan analytics tools untuk membantu perusahaan memahami data secara lebih mendalam. Masa depan keuangan bukan semata soal kecepatan dan efisiensi, tapi tentang kolaborasi antara teknologi dan manusia.

AI bisa menyajikan data dalam hitungan detik, tapi hanya manusia yang bisa memahami konteks, membaca peluang, dan membuat keputusan strategis."Di era otomatisasi ini, manusia tetap menjadi pengarah utama, dengan empati, intuisi, dan visi jangka panjang," ucap dia.

Editor : Tedy Ahmad

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut