Ada HUT TNI Hindari Macet Monas, KAI Geser  Pemberhentian Kereta Jarak Jauh ke Stasiun Jatinegara

JAKARTA, iNewsBekasi.id – Kabar penting bagi para pengguna kereta api jarak jauh (KAJJ) di Jakarta. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta secara mendadak memberlakukan Berhenti Luar Biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara selama tiga hari, mulai 3 hingga 5 Oktober 2025.

Kebijakan ini diambil bukan tanpa alasan. KAI sengaja mengalihkan sebagian pemberhentian dan keberangkatan kereta untuk mengurai potensi kepadatan luar biasa di sekitar kawasan Stasiun Gambir dan Monas, yang akan menjadi pusat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI.

Baca Juga

Mulai 1 Desember 2025, 6 Kereta Api Jarak Jauh Ini Tak Lagi Berhenti di Stasiun Jatinegara

Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menegaskan bahwa BLB ini bertujuan memudahkan mobilitas penumpang dan menjadi alternatif cerdas bagi masyarakat.

“Sejumlah kereta api berangkat dan tiba akan berhenti luar biasa di Stasiun Jatinegara pada tanggal 3 dan 5 Oktober 2025. Dengan adanya BLB ini, penumpang memiliki alternatif untuk naik dan turun kereta api lebih mudah, sekaligus menghindari potensi kemacetan di sekitar kawasan Monas,” jelas Ixfan.

Imbauan Penting: Penumpang Diminta Cek Ulang Jadwal

Dengan adanya perubahan pemberhentian ini, KAI mengimbau seluruh penumpang untuk menyesuaikan kembali jadwal serta titik keberangkatan atau kedatangan mereka.

Penumpang disarankan memanfaatkan saluran resmi seperti aplikasi Access by KAI atau situs kai.id untuk mendapatkan informasi terbaru terkait perjalanan KAJJ, agar tidak salah stasiun atau ketinggalan kereta.

Untuk mendukung kelancaran acara HUT TNI ke-80, Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya juga telah bergerak. Kombes Pol Komarudin, Direktur Lalu Lintas, mengonfirmasi telah disiapkannya sejumlah kantong parkir di sekitar Monas, mengingat acara puncak digelar pada hari Minggu (5/10/2025).

Komarudin menyebut, meskipun banyak perkantoran tutup di hari Minggu, penataan area parkir tetap harus cermat. "Kami tetap harus berbagi ruang dengan saudara-saudara umat Kristiani yang beribadah di Gereja Katedral dan Gereja Immanuel," ujarnya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta