get app
inews
Aa Text
Read Next : DPRD Bekasi Desak Kajian Ulang Pengelolaan Sampah Bantargebang Jelang Kerja Sama Baru dengan DKI

Stok Sampah di Bantar Gebang Capai 52 Juta Ton, DKI Ajak Pemerintah Pusat Bangun PLTSa

Kamis, 09 Oktober 2025 | 12:06 WIB
header img
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (Foto: Achmad Al Fiqri)

JAKARTA, iNewsBekasi.id- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan bekerja sama dengan Pemerintah Pusat dalam pembangunan dua proyek strategis, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa.

Menurut Pramono, koordinasi dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi akan segera dilakukan guna merealisasikan proyek yang dinilai vital bagi keberlanjutan dan ketahanan lingkungan di Jakarta.

“Kami yakin kerja sama ini akan memberikan manfaat keuntungan bagi kedua belah pihak, terutama sebetulnya bagi Jakarta,” ujar Pramono usai menghadiri Jakarta Investment Festival (JIF) Summit 2025 di St. Regis Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (9/10/2025).

Pramono menuturkan, dirinya akan segera bertemu dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani untuk membahas rencana konkret kerja sama tersebut. Ia optimistis, pembangunan PLTSa dapat menjadi solusi pengelolaan sampah yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi.

Jakarta saat ini menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Berdasarkan data Pemprov DKI, produksi sampah di Ibu Kota mencapai sekitar 8.000 ton per hari, sementara cadangan sampah yang tertimbun di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang telah mencapai 52 juta ton.

“Betul Pak Menteri, ada 8.000 ton kurang lebih, dan kami punya stok di Bantar Gerbang 52 juta ton. Dan inilah yang merupakan harta karun, mudah-mudahan segera bisa kita manfaatkan bersama untuk kemajuan bangsa,” ucapnya.

Giant Sea Wall Jadi Fokus Bersama

Selain PLTSa, proyek Giant Sea Wall juga menjadi perhatian serius Pemprov DKI Jakarta. Tanggul laut raksasa tersebut dirancang untuk menahan potensi banjir rob dan kenaikan permukaan air laut di wilayah pesisir Jakarta.

“Giant sea wall karena memang ada juga bagian yang ditugaskan untuk Pemprov DKI Jakarta. Mudah-mudahan segera perpresnya selesai,” tutur Pramono.

Proyek ini diproyeksikan menjadi infrastruktur vital dalam upaya perlindungan kawasan pantai utara Jakarta, sekaligus bagian dari visi Jakarta sebagai kota global yang tangguh terhadap perubahan iklim.

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut