get app
inews
Aa Text
Read Next : Dukung Ekonomi Warga! PLN UP3 Cikarang Libatkan UMKM dalam Pembagian Sarapan Gratis

Target Ekonomi 8 Persen, HIPKA Dorong UMKM Tembus Pasar Global

Minggu, 26 Oktober 2025 | 05:30 WIB
header img
Para pelaku usaha sepakat untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen, UMKM harus menjadi mesin utama. Foto: istimewa

JAKARTA, INewsBekasi.id — Indonesia menatap pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam beberapa tahun mendatang. Para pelaku usaha sepakat bahwa  untuk mewujudkan, UMKM harus menjadi mesin utama yang menggerakkan roda ekonomi nasional hingga ke pasar global. 

Komitmen ini ditegaskan dalam Forum Bisnis HIPKA 2025 di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada Kamis (23/10), sekaligus menjadi momentum sinergi Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) dengan pemerintah dalam memperkuat kewirausahaan dan ekspor produk Indonesia. 

Ketua Umum HIPKA Kamrussamad mengatakan bahwa pihaknya terus membangun lini kolaborasi di berbagai daerah, mulai percepatan akses keuangan di Aceh, peningkatan konektivitas bisnis di Sumatera Utara, hingga akselerasi pertumbuhan ekonomi di Lampung. 

“Wirausaha adalah kekuatan inti menuju Indonesia maju. Kita butuh sedikitnya 3 persen penduduk menjadi wirausaha aktif untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang tinggi,” kata Kamrussamad. 

Dijelaskannya, HIPKA mendorong agar produk UMKM dapat terkurasi di marketplace, punya akses ekspor, dan mendapatkan nilai jual lebih tinggi. Selain itu,  hilirisasi tidak hanya harus terjadi di sektor minerba, tetapi juga pertanian, industri kreatif, hingga komoditas unggulan daerah. 

“HIPKA siap menjadi jembatan dengan Kemendag, BUMN, perguruan tinggi, dan diaspora global untuk memperluas pasar UMKM Indonesia,” ujar dia. 

Dalam keterlibatan HIPKA dan Kadin Indonesia di Trade Expo Indonesia 2025, tercatat transaksi sebesar USD22,8 miliar yang menjadi bukti bahwa produk Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar dunia. 

Sementara, Wakil Ketua Umum HIPKA Yana Aditya mengingatkan  pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus inklusif. 

“Jika kita ingin ekonomi tumbuh 8%, maka sektor UMKM juga harus tumbuh. Pemerataan ekonomi harus dirasakan seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya. 

Menurut Yana, kolaborasi multipihak adalah kunci agar strategi besar ini benar-benar terjadi, dan bukan sekadar wacana. 

Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam sambutan yang dibacakan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Iqbal Shoffan Shofwan mengungkapkan bahwa Indonesia masih mencatat surplus neraca perdagangan Januari–Agustus 2025 sebesar USD29,14 miliar yang merupakan sinyal kuatnya ketahanan pelaku usaha nasional. 

“UMKM menyumbang 60,51% PDB, dengan 64,2 juta UMKM menyerap 120,59 juta tenaga kerja. Mereka adalah fondasi utama perekonomian Indonesia,” kata Iqbal. 

Untuk mendorong kebanggaan pada produk lokal, Kemendag meluncurkan Gerakan Kamis Pakai Lokal (GASPOL) yang mewajibkan pemakaian produk UMKM setiap pekan. 

“Bangga pada produk lokal bukan hanya diucapkan, tapi dibeli dan digunakan,” ucapnya. 

Kemendag sendiri saat ini fokus pada tiga langkah strategis yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor dan UMKM Bisa Ekspor (Berani Inovasi, Siap Adaptasi). 

“Mari kita jaga semangat kolaborasi dan UMKM Bisa Ekspor agar ekonomi Indonesia semakin berdaya saing di dunia," ujar Iqbal. 

Forum ini juga menyepakati bahwa transformasi UMKM bukan hanya soal peningkatan kapasitas produksi, tetapi menjadi pemain global dengan standar tinggi dan branding yang kuat. 

HIPKA dan pemerintah juga sepakat jika UMKM bukan pelengkap tapi justru mereka lokomotif ekonomi. Lalu, ekspor UMKM harus diperluas hingga level global dan pertumbuhan ekonomi tinggi harus dirasakan semua rakyat.

Editor : Tedy Ahmad

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut