Danantara bakal Pangkas 1.000 BUMN Jadi 200 Perusahaan, Ini Alasannya
JAKARTA, iNewsBekasi.id - Rencana restrukturisasi besar kembali mencuat di lingkungan perusahaan negara. Danantara menyiapkan langkah pemangkasan jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari seribuan perusahaan menjadi sekira 200 entitas. Kebijakan ini diambil karena sebagian besar anak-cucu usaha masih membukukan kerugian dan dinilai tidak memberikan nilai tambah bagi induk usaha.
"Jadi anak-anak yang tidak ada manfaatnya, atau dulu dibuat dengan decision yang berbeda dari hari ini, mesti kita eliminate," kata Managing Director Non-Financial Holding Operasional Danantara Febriany Eddy di Jakarta, dikutip Minggu (16/11/2025).
Dia menyinggung sosok aktor yang buruk atau bad actor di balik pembentukan anak usaha BUMN. Kondisi itu membuat perusahaan pelat merah merugi karena menanggung beban operasional anak-cucu usaha tanpa decision making yang jelas.
Padahal, kata dia, sektor usaha yang dijalankan anak-cucu usaha BUMN juga tidak cukup penting atau pun menguntungkan bagi induk usaha.
"Dulu dibuat perusahaan itu dengan konteks yang sudah sangat berbeda dari hari ini. Kedua mohon maaf, ada bad actor juga, ada bad decision juga, jadi dulu kan kalau anak (perusahaan) bisa kita langsung tunjuk (komisaris/direksi), ini itu lah," ujar Febriany.
Dia menambahkan, tujuan utama perampingan jumlah BUMN disebabkan banyak sesama perusahaan negara yang berkompetisi. Dia mencontohkan BUMN Karya.
Menurut dia, satu proyek yang ditender justru diperebutkan oleh banyak perusahaan negara. Persaingan kerap mengorbankan profit margin.
"Banyak bisnis BUMN yang saling kanibal, contoh BUMN Karya. Itu misal ada tujuh perusahaan karya, kalau ada tender, tujuh-tujuhnya berkompetisi. Turunin harga, sampai tidak ada margin lagi juga tetap diturunin, yang penting dapat kerjaan," ucapnya.
Editor : Tedy Ahmad