Libur Nataru 2025/2026, Ini Tips Aman Tinggalkan Rumah dari Damkar Bekasi
BEKASI, iNewsBekasi.id- Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi kebakaran selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Periode libur panjang dinilai rawan kebakaran, terutama pada rumah yang ditinggalkan pemiliknya untuk mudik atau berlibur.
Kepala Disdamkarmat Kota Bekasi Abi Hurairah mengatakan seluruh pos sektor pemadam kebakaran disiagakan penuh guna mengantisipasi berbagai kemungkinan selama masa liburan akhir tahun.
“Total ada sembilan pos sektor Damkar yang kami siagakan. Setiap pos diisi 18 personel yang siap bertugas menghadapi potensi kebakaran selama libur Natal dan Tahun Baru,” kata Abi, Jumat (26/12/2025).
Secara keseluruhan, Disdamkarmat Kota Bekasi menurunkan sekitar 192 personel yang bertugas selama 24 jam. Selain personel di pos sektor, dukungan juga disiapkan dari Markas Komando (Mako) Damkar untuk memperkuat respons cepat apabila terjadi kebakaran di wilayah tertentu.
“Petugas kami siaga penuh dan on call 24 jam. Tidak hanya untuk kebakaran, tetapi juga layanan penyelamatan lainnya, termasuk evakuasi hewan liar atau kondisi darurat lainnya, kami standby 24 jam melayani warga Kota Bekasi,” jelasnya.
Abi menambahkan, berdasarkan data laporan yang diterima, korsleting listrik masih menjadi salah satu penyebab utama kebakaran rumah di wilayah Bekasi, terutama saat rumah ditinggalkan dalam waktu lama.
Untuk itu, Disdamkarmat mengimbau masyarakat melakukan langkah-langkah pencegahan sebelum bepergian selama libur Nataru. Warga diminta memastikan tidak ada sumber api yang menyala tanpa pengawasan, seperti lilin, rokok, maupun aktivitas pembakaran sampah.
Selain itu, masyarakat juga disarankan mematikan aliran listrik, mencabut seluruh steker peralatan elektronik dari stop kontak, serta memastikan lampu dalam kondisi mati atau menggunakan lampu LED otomatis. Kompor pun harus dipastikan tidak menyala dan regulator tabung gas dicabut untuk mencegah kebocoran.
“Gas dan listrik adalah dua penyebab utama kebakaran rumah. Kalau dua hal ini diamankan, risiko kebakaran bisa ditekan secara signifikan,” tegas Abi.
Sebagai langkah tambahan, warga yang meninggalkan rumah untuk liburan dianjurkan melapor kepada ketua RT atau aparat setempat agar lingkungan tetap terpantau. Upaya ini dinilai efektif sebagai langkah pencegahan dini guna meminimalisir risiko kebakaran selama rumah ditinggalkan.
Editor : Wahab Firmansyah