JAKARTA, iNews.id - Allah Subhanahu wa Ta'ala sudah memberi janji yang mana di balik kesulitan, pasti ada jalan keluar yang sangat dekat. Lantas, apa rahasia dibalik kesulitan ada kemudahan?
Allah Ta’ala berfirman dalam Surah Al Insyirah ,
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah :5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6)
Imam Ibnu Rajab menjelaskan rahasia di balik kesulitan, akan ada kemudahan tersebut. Beliau berkata, “Jika kesempitan itu semakin terasa sulit dan semakin berat, maka seorang hamba akan menjadi putus asa dan demikianlah keadaan makhluk yang tidak bisa keluar dari kesulitan. Akhirnya, ia pun menggantungkan hatinya pada Allah semata.
Inilah hakekat tawakkal pada-Nya. Tawakkal inilah yang menjadi sebab terbesar keluar dari kesempitan yang ada. Karena Allah sendiri telah berjanji akan mencukupi orang yang bertawakkal pada-Nya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.” (QS. Ath Tholaq: 3).
Dr. ‘Aidh Abdullah Al-Qarny dalam kitabnya yang sudah diterjemahkan 'Kitab Demi Masa! Beginilah Waktu Mengajari Kita,' yang diterbitkan Cakrawala Publishing, menjelaskan beberapa kisah singkat yang tidak populer, namun syarat makna di balik kesulitan akan selalu datang kemudahan ini.
Berikut beberapa kisah itu di antaranya:
1. Seorang lelaki nyaris binasa bersama keluarganya karena dilanda kelaparan yang melilit. Lantas ada orang yang memberi hadiah kepadanya berupa ikan yang sudah busuk. Setelah membelah perut ikan, ternyata dia menemukan mutiara yang sangat mahal. Dia pun menjualnya dengan harga ribuan dinar. Karena itulah dia menjadi orang kaya.
2. Seorang yang shalih memberitahukan kepada saya, bahwa dia bermalam bersama anak-anaknya yang masih kecil dalam keadaan sangat lapar. Pada pagi harinya, dia pergi ke pasar tanpa membawa uang satu riyal pun. Lantas ada orang yang memanggilnya, padahal orang itu tidak mengenalnya. Ternyata orang itu memberikan uang tiga ratus riyal kepadanya. Saat itu harga nilai tukar riyal sangat tinggi. Dia pun langsung membeli barang-barang yang diperlukannya berupa makanan, pakaian, dan buah-buahan.
3. Seorang lelaki membeli beberapa burung betet di Baghdad seharga empat ratus dirham. Tak lama kemudian burung-burung betet yang dimilikinya itu mati dan tidak tersisa kecuali hanya satu burung. Dia mengalami kerugian hingga barang-barang yang dimilikinya pun turut ludes. Lantas dia berdoa kepada Tuhannya dan pergi ke pasar dengan membawa satu burung yang masih tersisa itu. Ternyata seorang menteri berkenan membeli burungnya seharga seribu dirham. Dia pun kembali menjadi kaya.
4. Seorang dai terkenal beserta keluarganya singgah di suatu lembah di Yaman. Tak lama kemudian air terputus dari mereka. Dia dan juga anak-anaknya yang masih kecil nyaris binasa. Dia pun mengerjakan shalat, berdoa dan menangis. Saat itu juga hujan turun mengguyur mereka hingga airnya memenuhi lembah.
5. Al-Manshur bin Abi Amir memberi perintah untuk membunuh seorang lelaki. Lantas dia ingin menulis kata membunuh tapi ternyata dia menulis membebaskan bahkan dia mengulang perbuatannya ini hingga tiga kali. Pada akhirnya dia berkata dengan lantang: Ini di luar kehendakku. Ini dari Allah. Lantas dia memerintahkan agar orang tersebut dibebaskan.
6. Khalifah Al-Hadi mengancam akan membunuh saudaranya, Harun Ar-Rasyid. Ibunya langsung berdiri sambil berharap dan menangis di hadapannya. Khalifah menolak permohonan ibunya. Sang ibu pun berjalan menuju tempat salat dan berdoa kepada Allah Yang Maha Agung dan Maha Perkasa. Tak lama kemudian sang ibu mendengar suara Al-Hadi. Begitu menghampirinya, ternyata sang ibu hanya bisa menyaksikan dia berada dalam sakaratul maut. Pada saat itu juga ajal menjemputnya.
7. Yazid bin Abi Muslim, gubernur Afrika, menangkap seorang yang bekerja untuk Umar bin Abdul Aziz dan bersumpah akan membunuhnya sebelum salat. Saat iqamah telah tiba, ternyata dia masih sibuk. Salat sudah dimulai dan dia pun salat bersama orang-orang di sekitarnya. Ternyata justru sang gubernur yang terbunuh dalam salat. Orang itu pun terlepas dan bisa menyelamatkan diri.
Maha Suci Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Agung atas urusan-Nya,
اِنَّمَاۤ اَمۡرُهٗۤ اِذَاۤ اَرَادَ شَیْــٴً۬ــا اَنۡ يَّقُوۡلَ لَهٗ كُنۡ فَيَكُوۡنُ
“Sesungguhnya Urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.” (QS Yasin : 82).
Demikianlah hikmah singkat dari kisah-kisah di atas. Kesulitan membantu menghubungkan orang-orang yang beriman kepada Allah secara komprehensif. Hati mereka akan melekat pada-Nya dan harapan mereka hanya akan ada di dalam Dia. Masa-masa sulit memelihara tauhid di hati orang-orang beriman dengan cara yang tidak mungkin dilakukan pada saat-saat mudah.
Wallahu A'lam
Editor : Eka Dian Syahputra