Tradisi Unik Bomena di Bhutan, Pria Menyelinap ke Kamar Kekasih untuk Begituan dan Dinikahi

Ahmad Haidir, Jurnalis
Gadis Bhutan (Foto: Instagram/@wearaboutblog)

SUATU kelompok masyarakat di setiap negara tentunya mempunyai tradisi unik, baik dari seberapa aneh dan gilanya hal itu untuk kebanyakan orang pada umumnya.

Salah satu yang terbilang unik ialah tradisi Bomena di Bhutan, yang merupakan kegiatan cari jodoh versi warga setempat dimana seorang pria bakal 'menyelinap' ke kamar anak gadis perawan di tengah malam.

Bahkan, tradisi ini juga cukup terkenal di dunia dan disebut dengan 'Night Crawling' yang berarti berburu anak perempuan. Mereka yang 'menyusup' ke rumah anak gadis ini jelas memiliki tujuan untuk melakukan hubungan seksual.

Bomena berlangsung di mana seorang pria, baik tua ataupun muda, menyelinap ke kamar seorang wanita muda untuk membujuknya melakukan hubungan seksual.

Yang harus dipahami di sini adalah, anak gadis tersebut berhak untuk memutuskan apakah dia mau menerima ajakan bercinta tersebut atau tidak.

Jika wanita tersebut setuju untuk begituan maka itu bisa mengarah pada pernikahan. Tetapi jika dia menolak, pria tersebut akan diusir dari rumah oleh keluarganya.

“Ini adalah tradisi di mana orang-orang muda menemukan pasangan mereka dan menikah. Idealnya, prosesnya berpuncak pada pagi, ketika anak laki-laki ditemukan di tempat tidur anak perempuan,” kata peneliti dari Pusat Studi Bhutan dan Penelitian GNH, Dorji Penjore.

Mulai ditinggalkan

Sejatinya, Bomena adalah murni tradisi, namun pada praktiknya adalah kasus-kasus pelecehan seksual atau pemerkosaan tak jarang terjadi, di mana pria tidak mengajukan penawaran terlebih dahulu dan langsung 'memangsa' wanita.

Bomena juga berdampak pada tingginya tingkat kehamilan remaja perempuan serta meluasnya penyakit seksual, termasuk kelahiran anak di luar nikah, di mana hubungan 'cinta satu malam' yang disetujui pun tak selalu berakhir dengan pernikahan.

Kebiasaan tersebut mungkin sedikit banyak masih dipraktikkan di Bhutan, namun berkat modernisasi dan kesadaran akan dampak negatif yang timbul, tradisi unik ini secara perlahan mulai ditinggalkan.

Editor : Eka Dian Syahputra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network