JAKARTA, iNewsBekasi.id - Hidayah Islam bisa datang kepada siapa saja dan di mana saja tanpa memandang apa pun. Seperti yang dirasakan mahasiswi asal Inggris yang memutuskan menjadi mualaf yang mana sebelumnya dia tumbuh dari keluarga anti-Islam.
Dilansir dari YouTube Mualaf Terbaru-KMid, seorang wanita bernama Faith Abbey sejak kecil adalah umat suatu agama yang sangat taat. Bahkan, dia hampir tidak pernah absen untuk pergi ke rumah ibadah. Terlebih, banyak temannya yang menyebut Faith Abbey kecil akan menjadi pemuka agama.
Menginjak usia remaja, ia melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri di Inggris. Suasana di kampusnya itu sangat berbeda dengan kampung halamannya.
Nuansa keberagaman sangat terasa, apalagi universitas tempatnya kuliah memiliki mahasiswa dengan berbagai latar belakang. Bahkan, ada beberapa temannya yang memiliki agama berbeda, termasuk Islam.
Abbey pun berteman dengan teman Muslim-nya. Dia membangun interaksi yang baik, bahkan tidak jarang teman Muslim-nya membantunya ketika ada tugas di kampus atau menghabiskan waktu luang di kafe.
Lambat laun, muncul keinginan dirinya untuk mengenal Islam. Terlebih lagi dia melihat betapa besar dampak yang ditimbulkan agama ini pada keseharian teman-teman Muslim. Misalnya ketika asyik ngobrol, beberapa temannya pamit sejenak untuk sholat.
Dari pandangannya itu, agama Islam sangat mengesankan. Sebab orang tidak cukup ritual akhir pekan tapi umat Islam harus beribadah sehari lima kali.
Abbey pernah menyaksikan temannya sedang sholat. Gerakan ibadah yang dilakukan temannya itu membuatnya terkesan. Dia penasaran untuk meminta temannya menerangkan tentang Islam.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait