Oleh karena itu, kata Rahmat, jika ada pihak yang menarik-narik Jokowi dalam urusan Muktamar NU, baginya itu terlalu berlebihan. Justru hal itu malah mengecilkan NU itu sendiri.
"Sejujurnya, NU itu enggak usah dibantu pemerintah di basis tetap jalan semua programnya, mulai kaderisasi, PKN, PKPNU, MKNU, Diklatsar, maulid, lailatul ijtima, pengajian, dan lain-lain," katanya.
Menurutnya, Muktamar NU adalah ibarat pertandingan sepak bola, yakni pertandingan persahabatan. Jadi tidak boleh saling menciderai atau melukai secara berlebihan. "Baiknya dibawa santai saja, enggak perlu melulu kampanye hitam," tutur dia.
Sebagai salah satu pimpinan GP Ansor pusat, Rahmat mengimbau agar publik tidak usah khawatir soal dinamika Muktamar NU.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait