Doa Hujan Turun Memohon Keberkahan dan Harapan Dijauhkan dari Bencana

Tim iNews.id
DOA hujan turun deras atau turun dengan intensitas biasa saja sudah diajarkan Nabi Muhammad SAW.(Foto: Ist)

DOA hujan turun deras atau turun dengan intensitas biasa saja sudah diajarkan Nabi Muhammad SAW. Namun patut diingat hujan turun adalah suatu keberkahan untuk semua mahluk Allah Ta'ala.

Hujan yang diturunkan bisa berkategori biasa saja tapi ada juga hujan yang turun deras. 

Rasulullah SAW pun sudah memberi contoh dan mengajarkan bagaimana mengucapkan doa hujan yang turun biasa saja dan bagaimana mengucapkan doa hujan yang turun deras.

1. Doa ketika hujan turun biasa saja  

"Allahumma shoyyiban nafi’an" Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,

  إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari no. 1032)

2. Doa ketika hujan deras  

Doa ketika hujan deras apalagi disertai angin kencang dapat diucapkan kaum Muslimin. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Anas bin Malik di atas, ketika hujan tidak kunjung berhenti, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa, 

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari

[Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].” (HR. Bukhari no. 1014 dan Muslim no. 897)

Ibnul Qayyim mengatakan, ”Ketika hujan semakin lebat, para sahabat meminta pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam untuk memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Akhirnya beliau membaca do’a di atas.” (Zaadul Ma’ad, 1: 439)

Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa do’a di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya. (Lihat Dzikru wa Tadzkir, hal. 28)
 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network