Hacker Eropa dan AS: Sistem Keamanan Siber Indonesia Lemah

Wasis Wibowo
Hacker atau peretas yang mengaku berasal Eropa dengan nama samara Xerxes menyebutkan sistem keamanan siber Indonesia lemah. (Foto: ist)

Gimmci mengungkapkan bahwa peretasan juga merupakan pekerjaan utamanya, karena pekerjaan profesionalnya adalah di industri keamanan siber. Berbeda dengan Xerxes, yang tidak mengungkapkan pekerjaannya.

Menurut IBM’s 2022 Threat Intelligence Index, ransomware menyumbang 21% dari total serangan pada tahun 2021. Interpol menempatkan Indonesia di peringkat pertama di Asia Tenggara dengan 1,3 juta kasus ransomware.



Editor : Eka Dian Syahputra

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network