JAKARTA, iNewsBekasi.id – Dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi I DPR dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Budi Gunawan, yang dilakukan secara tertutup, membahas tentang peretasan yang dilakukan oleh seorang hacker yang mengaku Bjorka, terhadap sejumlah pejabat dan lembaga negara.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR, Nurul Arifin, kepada wartawan setelah melakukan Raker tertutup di Komisi I DPR.
“Iya tadi Bjorka diomongin (dalam rapat),” kata Nurul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Senin (26/9).
Nurul menjelaskan, pihaknya tidak tahu Bjorka ini ada di mana. Yang pasti, peretas seperti Bjorka ini ada banyak sehingga diperlukan anak-anak yang ahli di bidang IT (informasi dan teknologi) di pemerintahan, guna menanggulangi serangan-serangan dari peretas seperti Bjorka.
Jadi, kata Nurul, BIN memiliki program untuk memberdayakan dan mendidik anak-anak yang ahli IT tersebut, dan mereka juga mendapatkan pelatihan dari negara, agar bisa membantu pemerintah dalam menghalau serangan siber.
“Kita enggak tahu Bjorka itu ada di mana tapi orang-orang seperti Bjorka itu banyak, bukan cuma Bjorka aja dan untuk menghadapinya juga ya dipasang juga yang tadi saya bilang, anak-anak yang jago di bidang IT jadi mereka dididik untuk kerja sama dan juga dalam mendapatkan pelatihan-pelatihan dari negara lain begitu ya supaya update terus ilmunya,” terangnya.
Terkait lokasi keberadaan Bjorka, politisi Partai Golkar ini menyampaikan bahwa hal itu tidak sebutkan dalam Raker dengan BIN.
“Oh itu (lokasi Bjorka) tidak disebutkan,” ungkap Nurul.
Adapun komitmen BIN untuk menghalau peretas seperti Bjorka, menurut Nurul, soal Bjorka ini tidak dibahas secara spesifik melainkan secara umum saja.
“Tidak-tidak. Tidak ngomongin Bjorka secara spesifik tapi secara global aja,” tegasnya.
Editor : Lely Anggoro Putri
Artikel Terkait