Terlebih, ukuran tato tersebut terbilang kecil dan temporer. Korban pun tetap dipaksa untuk membayar Rp1 juta. Merasa tak bisa membayar, korban lalu menghubungi ayahnya yang saat itu sedang berjaga di pos salah satu organisasi masyarakat tak jauh dari lokasi kejadian.
Tiba di lokasi kejadian, ayah korban sempat terlibat cekcok mulut dengan tukang tato dan berakhir dengan pengeroyokan oleh tukang tato dan puluhan pria lain yang diduga komplotan tukang tato itu.
Ayah korban tidak hanya dikeroyok menggunakan tangan kosong, namun juga dipukuli menggunakan helm hingga mengalami luka-luka di bagian wajahnya.
"Ayah saya dihajar sama 20 orang di situ, ayah saya di siksa sampai ayah saya gak bisa ngapa ngapain juga masih disiksa, saya juga kena sama istri si tukang tato tipunya," kata dia," ujar Wulan.
Kapolsek Regol Kompol Edy Kusmawan membenarkan peristiwa pengeroyokan tersebut. Pihaknya kini sedang melakukan penyidikan untuk menangkap para pelaku.
"Korban sudah membuat laporan dan saat ini sudah dalam penyidikan," kata Edy, Rabu (5/1/2022). Edy juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan terhadap saksi korban serta saksi lainnya. "Saat ini, pelaku tengah dalam pengejaran anggota," tegasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait