Akan tetapi, Suzane memperoleh jawaban kurang baik dari dosennya saat mempertanyakan hal tersebut. Hal inilah yang mendasarinya memilih Islam, apalagi melihat ada ayat di kitab agamanya dulu yang kurang masuk di nalarnya.
Ditambah, respons kawan-kawan Muslim-nya merangkul dan memberi ruang untuk bertanya apa pun soal Islam. Hal ini berbanding terbalik dengan agamanya, dosen, dan rekannya yang meyakini tidak ada yang bisa ditanyakan dalam agamanya.
"Saya mendapat respons dosen bahwa ada tidak ada ruang untuk bertanya di agama kita: 'Kau harus yakin bahwa kitab ini adalah firman Tuhan Yang Sempurna.' Saya pun berpikir ini tidak masuk akal," ucap Suzane.
"Saya mulai dijauhi atau dianggap pendosa oleh rekan satu agama. Ini berbeda dengan sikap teman-teman beragama Islam atau apa pun, sangat ramah dan membantu," pujinya terhadap kaum Muslimin.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait