JAKARTA, iNewsBekasi.id - Jumlah korban tewas akibat tabrakan kereta di Odisha, India, pada Jumat (2/6/2023) terus bertambah. Hingga Sabtu (3/6/2023) siang, dilaporkan sebanyak 288 orang meninggal dunia dan 850 orang lainnya mengalami luka-luka.
Para korban tewas terbaru sebagian besar adalah mereka yang sebelumnya menderita luka parah dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Seorang pejabat pemerintah Odisha telah mengonfirmasi jumlah korban tewas terbaru ini kepada AFP. Kecelakaan kereta ini menempatkan Odisha dalam tragedi tabrakan kedua paling mematikan setelah kejadian pada tahun 1981, yang menewaskan sekitar 800 orang ketika kereta terjun dari jembatan ke sungai di Bihar.
Dirjen Pemadam Kebakaran Odisha, Sudhanshu Sarangi, menyatakan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan korban masih berlangsung karena banyak korban yang terjebak di dalam gerbong yang terguling. Selain itu, masih banyak pula korban yang mengalami luka parah.
Rekaman video yang diterima Reuters pada hari Sabtu memperlihatkan kantong-kantong putih yang berisi mayat diletakkan di sepanjang rel di sekitar lokasi kecelakaan.
Seorang saksi mata yang diwawancarai oleh NDTV mengatakan bahwa banyak korban tewas yang kondisinya tidak utuh lagi.
"Tiba-tiba saya melihat 10 sampai 15 orang tewas. Saya berhasil keluar dari gerbong dan kemudian melihat banyak tubuh terpotong-potong" ucap saksi tersebut yang identitasnya tidak diungkapkan.
Petugas juga sedang melakukan pencarian di sekitar area kecelakaan karena banyak potongan tubuh yang ditemukan.
Rekaman lain menunjukkan petugas memanjat salah satu gerbong yang hancur untuk menyelamatkan korban yang terjebak. Terdapat pula tangisan penumpang yang meminta pertolongan di samping gerbong yang terguling.
Editor : Aditya Nur Kahfi
Artikel Terkait