Ternyata Alquran dan Sains Ungkap Bulan Pernah Panas dan Bercahaya seperti Matahari

Hantoro/Eka Dian Syahputra
Ilustrasi Bulan. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Alquran dan sains mengungkap fakta-fakta menarik mengenai bulan serta matahari. Seperti diketahui, manusia ketika memandang ke langit pada malam hari maka akan menyaksikan bulan yang memantulkan cahaya matahari.  

Tetapi ternyata, dahulu bulan pernah bercahaya seperti matahari. Ini pun diketahui lewat penelitian yang dilakukan umat manusia.

Dijelaskan pada buku "Sains Dalam Alquran" karya Dr Nadiah Thayyarah, hasil penelitian tersebut menunjukkan bulan terbentuk sejak 4,6 juta tahun silam. Selama masa pembentukannya, bulan menerima hantaman bertubi-tubi dari meteor dan meteorid.

Dikarenakan suhu bulan saat itu sangat panas, terjadilah peleburan yang sangat dahsyat di permukaan bulan sehingga menyebabkan terbentuknya lubang-lubang besar yang dinamakan 'Maria' dan gunung-gunung tinggi dengan kawahnya yang dinamakan "Craters".

Selanjutnya kawah-kawah tersebut menumpahkan lahar-lahar dalam volume yang sangat besar dan lahar-lahar itu mengisi lubang-lubang besar itu. Gunung-gunung di bulan menjadi tidak aktif dan lahar-lahar berhenti mengalir. Dengan demikian, matilah bulan.

Sebelum manusia mengetahui bahwa bulan awalnya pernah bersinar, kemudian mati, kitab suci Alquran yang diturunkan sekira 14 abad lalu telah mengungkap hal tersebut. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Alquran Surat Al Isra Ayat 12:

"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas." (QS Al Isra: 12)

Ayat tersebut menunjukkan adanya suatu fakta ilmiah yang baru bisa diketahui umat pada abad ke-20, yaitu bahwa bulan pada mulanya adalah sebuah planet yang menyala.

Pada buku 'Sains Dalam Alquran' disebutkan juga penelitian-penelitian astronomis telah membuktikan bahwa bulan terus-menerus menjauh dari Bumi. Pakar astronomi mengatakan bahwa bulan yang berjarak 300 ribu kilometer dari Bumi terus menjauh dari Bumi sejauh 3 sentimeter per tahun.

Gerakan menjauh ini pada suatu saat nanti akan membawa bulan masuk pada area yang terdampak oleh medan gravitasi matahari. Hal ini akan menyebabkan bulan kelak meledak di permukaan matahari.

Fenomena tersebut benar-benar selaras dengan ayat Alquran yang menyatakan, "Dan matahari dan bulan dikumpulkan." (QS Al Qiyamah: 9)

Allahu a'lam.  

Artikel ini telah diterbitkan di halaman Okezone Muslim pada Senin, 25 September 2023.

Editor : Eka Dian Syahputra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network