Chotim Wibowo
Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Kota Bekasi
ADA empat kategori, sikap orang menghadapi Ramadhan. Empat sikap ini menjadi hal penting penentu apakah Ramadhan mereka berhasil, biasa saja, atau bahkan malah menjadi hal yang mencelakakan.
Ada orang yang bersikap biasa saja dalam menghadapi Ramadhan. Bulan itu dianggap seperti bulan lain yang biasa. Sehingga, tak ada perubahan dalam menyambutnya. Bahkan ada yang kesal. Bagaimana bisa?
Itu kelompok pertama, yang menganggap Ramadhan seperti bulan lain. Ngapain juga dipersiapkan.
Kelompok kedua, adalah yang senang karena datangnya Ramadhan. Dia bersemangat menyambutnya. Tetapi ini hanya di awalnya saja. Awal bulan demikian bersemangat mengisi Ramadhan. Setelahnya, biasa saja.
Kelompok ketiga, kelompok orang yang demikian bersemangat menyambut dan mengisinya. Kemampuan rasa senang ini hanya sampai di 20 hari pertama. Dan kemudian loyo di akhir 10-nya. Karena banyak keperluan duniawi.
Dan kelompok keempat, yang bisa menyambut Ramadhan sampai akhir. Sejak hari pertama diisi dengan seluruh kemampuan untuk mengisi kebaikan. Bahkan di akhirnya, dia sampai menangis ketika harus berpisah dengan Ramadhan.
Disebutkan satu hadits, Rasulullah mengaminkan doa Malaikat Jibril. Apa yang diaminan? Saat Jibril mendoakan seorang anak yang tidak bisa menjadikan orang tuanya menjadi penyebab dia masuk surga. Dia tidak bisa birul walidain. Dan Nabi Muhammad mengaminkan.
Doa amin kedua, saat Jibril mendoakan celaka kepada siapa yang tidak bisa meraih maghfirah Ramadhan. Bulan yang sudah digelar tanpa batas nilai anugrahnya, yang hanya Allah yang menilai balasan kebaikannya, tetapi sampai akhir Ramadhan dia tidak dapat ampunan Allah. Dan, Rasulullah menyetujian hal ini. Nabi mengaminkan.
Jadi, kalau sampai Ramadhan ini tidak bisa membawa kita mendapat ampunan-Nya, maka kita didoakan celaka. Didoakan malaikat, dan diaminkan oleh nabi. Jangan-jangan selama ini, Ramadahan tahun lalu, dan tahun sebelumnya, kita selalu mengumpulkan kecelakaan bagi kita?
Kajian ini pernah dibahas juga oleh Ustaz Oemar Mita tahun lalu. Dan kali ini sepertinya tepat bila dimunculkan. Semoga kita bisa mendapatkan maghfirah dalam Ramadhan tahun ini. Aamiin.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait