BEKASI, iNewsBekasi.id- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengapresiasi PBNU yang mencopt Amir Halid sebagai Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo. Pencopotan ini terkait dugaan pelecehan seksual yang menyeret nama Amir Halid.
Berdasarkan temuan Satgas PPKS UNU Gorontalo, ada sebanyak 11 laporan dari korban yang merupakan dosen hingga staf kampus. Kasus dugaan pelecehan seksual ini pun tengah ditangani Polda Gorontalo.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni merasa miris mendengar kasus ini. Menurutnya, seorang rektor seharusnya menciptakan rasa aman di lingkungan pendidikan yang dipimpinnya.
“Miris sekali karena adanya kasus dugaan pelecehan seksual ini dilakukan oleh pucuk pimpinan di sebuah kampus. Saya juga apresiasi PBNU yang langsung mencopot pelaku dan jajaran Polda Gorontalo yang juga bergerak cepat memproses laporan ini. Saya minta kasus ini harus dibongkar setransparan mungkin, karena kalau benar terjadi, bisa saja korbannya lebih banyak dari yang sudah lapor,” kata Sahroni dalam keterangannya pada wartawan, Senin (29/4/2024).
Politikus Nasdem ini berpandangan, sikap kampus dalam membantu polisi mengusut kasus ini juga sangat penting demi terungkapnya kebenaran. Selain itu, kampus juga harus mampu melindungi dan memberi rasa aman pada para korban sehingga penyelidikan bisa dilakukan dengan kondusif.
“Kampus juga harus memastikan para pelapor aman dan terlindungi identitasnya. Karena untuk melapor itu sangat tidak mudah dan dibutuhkan keberanian tinggi. Perlu ditegaskan juga bahwa penanganan kampus dalam kasus ini akan sangat menentukan reputasi kampus di masa depan,” ucapnya.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait