JAKARTA, iNews.id - Jumlah perusahaan negara akan terus diperkecil Menteri BUMN Erick Thohir. Pembubaran difokuskan pada BUMN yang dipandang tak efektif secara bisnis dan perusahaan dengan tingkat revenue di bawah standar bakal diswastanisasikan.
"Jumlah BUMN akan semakin kecil, tapi semakin besar food print-nya. Ketiga peran daripada pelayanan BUMN kepada masyarakat semakin maksimal, tentu ini semua ada KPI-nya," ujar Erick dalam unggahan video pendek di akun instagramnya, dikutip Minggu (20/2/2022).
Erick memastikan, penutupan tidak berdampak pada pengurangan karyawan BUMN. Kepastian itu didasarkan pada keyakinan bila efisiensi jumlah anak dan cucu BUMN akan membuat bisnis perusahaan berkembang lebih baik.
1. PT PLN Batubara
PLN Batubara merupakan anak usaha PT PLN (Persero). Ada sejumlah alasan pemerintah harus dibubarkan perusahaan negara yang bergerak di sektor batu bara ini.
2. PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas
PT Industri Gelas atau PT IGLAS (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kemasan gelas, khususnya botol. Perusahaan ini didirikan pada 29 Oktober 1956 dan beroperasi pertama kali pada 1959.
Saat ini perusahaan sudah sekarat. Tercatat, PT PPA (Persero) pernah mengucurkan dana talangan sebesar Rp 49,96 miliar dan pinjaman restruktrukturisasi senilai Rp89,08 miliar, namun bantuan itu tidak mampu menyelamatkan kinerja operasional. Saat ini, proses hukum ihwal pembubaran tengah ditangani Erick Thohir.
3. PT Kertas Leces (Persero)
Pabrik kertas Leces sudah ada sejak zaman Hindia-Belanda. Asalnya bernama N.V Papier Fabriek Letjes, berdiri pada 1939. Pabrik ini mulai beroperasi pada 1940, dengan menghasilkan kertas 10 ton per hari
4. PT Kertas Kraft Aceh (Persero)
Kertas Kraft Aceh mulai beroperasi pada 1983 di Lhokseumawe, Aceh Utara. Adapun tujuan awal KAA didirikan dalam rangka swasembada kertas kantong semen.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait