BNNP Jabar: Karawang Jadi Target Jaringan Narkoba Internasional

Yuda Febrian Silitonga
Ilustrasi narkoba (Foto: Pixabay.com/EmilianDanaila

BEKASI, iNews.id – Peredaran narkoba di Karawang tidak cuma melibatkan jaringan domestik, namun internasional.  Kepala Badan Narkotika Nasional Jabar, Brigjen Benny Gunawan mengatakan Karawang menjadi wilayah yang dipilih jaringan narkoba domestik sampai internasional untuk mengedarkan narkoba.

“Karawang itu jadi target jaringan narkoba internasional, seperti dari Jakarta untuk mengedarkan sabu-sabu  dan tembakau gorilla, sementara itu untuk ganja masuk dalam jaringan domestik dari Bogor, Cianjur, Sukabumi,” ujar Benny ketika zoom meeting, kegiatan pelatihan penguatan kapasitas untuk insan media di Karawang, guna mendukung kota tanggap ancaman narkoba internasional pada Kamis (5/8/2021).

Dia mengakui di masa pandemi ini, kasus narkoba meningkat. Hal itu disebabkan berbagai faktor, salah satunya kondisi ekonomi.

Kemudian, di Jawa Barat, BNNP telah mengungkap kasus perderan narkoba lebih dari target.

“Kami diberikan target sebanyak 15 kasus, namun sepanjang pandemi ini, kami sudah mengungkap kasus lebih dari 40 kasus, atau 200 persen melebihi target,” ujarnya,

"Bahwa pandemi Covid-19 ini, tidak menyurutkan para sindikat untuk melakukan kejahatan dan semakin merajalela, narkoba ini ada demand dan suplai, ada kaitan antara kesehatan dan ekonomi, suplai itu berkaitan dengan ekonomi dan demand berkaitan dengan kesehatan. Jadi saat masyarakat mengalami kesulitan ekonomi, akibat kesehatannya, akhirnya dimanfaatkan oleh sindikat narkoba untuk menjadikan mereka kurir dan menawari mengonsumsi narkoba," tuturnya.

Guna menekan peredaran narkoba, dia berharap semua pihak ikut berperan dalam sosialisasi serta pelaporan.

"Kegiatan ini adalah satu upaya dari BNN Indonesia untuk mengaktifkan peran berbagai pihak dalam memberantas narkoba, melalui sosialisasi pemahaman terkait dampak narkoba, juga ikut berperan dalam pelaporan jika mengetahui adanya sindikat, atau warga yang terpapar narkoba," ujarnya.
Selain itu, di Karawang, pihaknya sudah bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta.

"Saat ini sesuai penelitian BNN dan LIPI, 24 persen usia produktif sudah terpapar narkoba serta untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2023, kami telah membuat program Forpika, yaitu Forum Perguruan Tinggi Anti Narkoba dengan Universitas Negeri Singaperbangsa dan Universitas Buana Perjuangan," ucapnya.

Editor : Eka Dian Syahputra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network