Kisah Satuan Pemberontak 88, Laskar Jawara Pejuang Kemerdekaan dari Tanah Bekasi

Abdullah M Surjaya
Sejumlah tokoh perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Foto/Perpusnas/Istimewa

BEKASI, iNewsBekasi.id- Masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tidak hanya tentara reguler TNI yang berperan. Namun juga hadir kelompok-kelompok pejuang yang berasal dari beragam lapisan masyarakat, termasuk para jawara, ulama, dan pemuda yang bergabung dalam satu tekad.

Mereka bertekad mempertahankan kemerdekaan dengan segala daya. Wilayah Jawa Barat menjadi salah satu pusat pergerakan dengan beragam kelompok yang berjuang melalui taktik gerilya dan keberanian tanpa pamrih.

Di Bekasi, Karawang, Cikampek, hingga ke Bogor, para pejuang ini menciptakan kelompok-kelompok unik yang disegani oleh tentara sekutu. Berbekal senjata seadanya seperti bambu runcing dengan menggelar perlawanan gigih di berbagai medan kala itu.

Mulai dari persawahan hingga hutan dan desa-desa terpencil. Ada yang menyebut mereka sebagai kelompok Bambu Runcing, Macan Citarum, atau Hizbullah. Salah satu kelompok yang terkenal adalah SP88 (Satuan Pemberontak 88) di bawah komando Letkol Wahidin Nasution. 

Kelompok ini menguasai wilayah Jakarta dan Bekasi, dengan markasnya di Ciampel. Pasukan SP88 terkenal dengan keberaniannya dalam menghadapi NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang kembali menduduki Indonesia setelah Jepang menyerah. 

Bersama mereka, hadir pula sosok-sosok dari kelompok jawara lokal, seperti Pak Macem di Cibarusah dan Pak Kilap di Bekasi Citarum, yang membawa pasukan mereka berjumlah ratusan orang bersenjatakan bambu runcing.

Pegiat Sejarah Bekasi Rahman mengatakan, mereka dikenal karena taktik gerilya yang terorganisir dengan baik, meskipun berasal dari latar belakang non-militer. “Mereka disegani dan cukup ditakuti oleh sekutu kala itu,” kata Rahman kepada iNews Bekasi pada Jumat (9/11/2024).

Di Cileungsi, terdapat pertemuan penting yang mempertemukan Bung Karno dengan tokoh-tokoh lokal, termasuk Karto Suwiryo, Suwiryo, dan Lukas Kustaryo. 

Pertemuan yang berlangsung hingga larut malam ini menunjukkan betapa seriusnya para pemimpin nasional dalam membangun jaringan untuk memperkuat perlawanan. Pertemuan ini menyatukan semangat para jawara dengan semangat nasionalis pemuda Indonesia.

Pada awal bulan Oktober 1945, suasana semakin memanas ketika tentara NICA mendarat di Tanjung Priok dan bergerak ke arah Cakung. Merespons kondisi ini, para jawara dan pemuda nasionalis merancang strategi perlawanan. 

Hubungan erat antara pemuda nasionalis dan para jawara menciptakan kombinasi kuat. Tokoh- seperti Chaerul Saleh memainkan peran penting dengan mengorganisir perlawanan, membentuk pasukan yang tangguh, namun juga memiliki keterikatan batin dengan masyarakat setempat.

Pasukan Bambu Runcing, yang dipimpin oleh Letkol Sutan Akbar, mengorganisir pertahanan di wilayah Banjar Negara. Di Purwakarta, Mayor Tabrani Idris memimpin pasukan Surya Kencana dengan kekuatan 650 orang, yang bergerak melalui wilayah Sangga Buana dan Plered, menahan gempuran pasukan sekutu dan kolonial. 

Sementara itu, Resimen Macan Citarum di bawah pimpinan Amirudin, yang bermarkas di wilayah Bekasi-Jakarta, memiliki 300 orang pejuang yang terus melancarkan serangan secara strategis.

Di sisi lain, pasukan Hizbullah di bawah pimpinan Haji Engkar menguasai daerah Rasamala dengan markas di Curug, dan Ajag Merah (Pasukan Anjing Hutan) yang dipimpin Harun Al-Rasyid bergerak di wilayah Ciwalen. 

Mereka menggunakan metode gerilya yang licin dan sulit ditangkap oleh tentara sekutu, memanfaatkan medan yang sulit dijangkau dan bantuan dari warga setempat.

Kisah perjuangan para jawara dan pemuda nasionalis ini terus menjadi inspirasi, mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak hanya diperjuangkan lapisan masyarakat saja, tetapi oleh semangat kebersamaan dan keberanian dari rakyat yang bersatu dalam satu tujuan.

Editor : Wahab Firmansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network