Menyepi di Bali, THK U Gelar Refleksi Global di Pantai Kura Kura Bali

Abdullah M Surjaya
Perjalanan Refleksi Universal Tri Hita Karana di Pantai Kura Kura Bali. Foto/Istimewa

DENPASAR, iNewsBekasi.id - Pantai Kura Kura Bali menjadi saksi sejarah pertemuan para pemimpin dunia, tokoh spiritual, dan seniman global dalam acara Tri Hita Karana Universal Reflection Journey (THK U).

Mengusung tema “Bersatu dalam Keberagaman untuk Perdamaian, Kemakmuran, Rakyat, Planet, dan Kemitraan (5P)”, acara ini menghadirkan dialog lintas budaya untuk mencari solusi atas tantangan global, termasuk perubahan iklim dan ketidaksetaraan sosial.

Sejumlah tokoh berpengaruh hadir, seperti Paus Fransiskus, Imam Besar Nasaruddin, Presiden Bank Dunia Ajay Banga, investor Ray Dalio, tokoh spiritual Deepak Chopra, aktris pemenang Oscar Michelle Yeoh, dan filantropis Susan Rockefeller.

Bersama, mereka merenungkan makna persatuan dan keberlanjutan, berakar pada filosofi Tri Hita Karana—harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas. Investor terkemuka Ray Dalio menyampaikan komitmennya terhadap nilai harmoni.

“Dari Abu Dhabi ke Bali, kita bersatu untuk membangun masa depan yang lebih baik, merayakan keragaman, dan menjunjung tinggi keadilan,” ungkap Dalio, seraya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi tantangan global.

Acara ini diawali dengan penyalaan ribuan lilin, disusul Tari Perdamaian Bali yang menampilkan kain raksasa 17x35 meter dengan lukisan SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan Tangguh.

Karya seni ini menegaskan komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang diusung PBB.

Presiden Yayasan Upaya Indonesia Damai (United In Diversity Foundation)  Tantowi Yahya menyatakan, THK U adalah gerakan global untuk menciptakan masa depan berkelanjutan yang berlandaskan harmoni.

”Momentum ini adalah pengingat bahwa dunia memerlukan pendekatan kolektif yang memadukan kearifan lokal dengan inovasi global,” kata Tantowi.

Sebagai bagian dari acara, pameran “Konstelasi: Refleksi Global, Edisi H2O” menyoroti dampak krisis air melalui karya 12 seniman dari berbagai negara kepulauan. Karya-karya mereka, dari instalasi hingga lukisan, mengeksplorasi tema akses air, kualitas air, dan dampak perubahan iklim.

Instalasi “Hati Indonesia Polyhedra” menjadi simbol kerja sama global yang melibatkan masyarakat setempat. Instalasi ini mencerminkan semangat kolaborasi yang menjadi inti dari Tri Hita Karana.

Dengan dukungan dari Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDSN), THK U menjadi platform penting untuk mempercepat pencapaian SDGs melalui inovasi, kebijakan berkelanjutan, dan penguatan kemitraan global.

Acara ini tidak hanya menjadi tempat refleksi, tetapi juga panggilan untuk bertindak. Seperti yang disampaikan Tantowi Yahya, “THK U adalah suar harapan, menginspirasi kita untuk bersama-sama menciptakan dunia yang lebih adil, harmonis, dan berkelanjutan.”

Editor : Abdullah M Surjaya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network