BEKASI, iNewsBekasi.id- Setelah 16 tahun beroperasi, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bekasi, PT Migas, akhirnya berhasil mencapai Break Event Point (BEP) atau titik impas.
Sejak didirikan dengan penyertaan modal dari APBD Kota Bekasi sebesar Rp3,15 miliar pada 2009, PT Migas sempat mengalami masa sulit sebelum akhirnya bangkit dan mencatatkan keuntungan.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2024, PT Migas kini telah mengembalikan dividen dengan total Rp3,7 miliar kepada Pemerintah Kota Bekasi. Dividen tersebut termasuk Rp1,1 miliar yang dibayarkan pada 2024 dan Rp300 juta pada 2023.
"Alhamdulillah sudah balik modal. Ini bukti bahwa PT Migas kini profit setelah sebelumnya sempat terpuruk," ungkap Direktur PT Migas Apung Widadi dalam siaran pers pada Jumat (11/06/25).
Di bawah kepemimpinan Apung Widadi, PT Migas berhasil bangkit dari keterpurukan. Perusahaan ini mampu menyelesaikan sengketa utang dan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Kantor Akuntan Publik untuk laporan keuangan tahun 2024.
"Kami juga telah mengembalikan seluruh uang muka tahun 2023 dan 2024. Tidak ada kebocoran atau kerugian negara," ujar pria yang akrab disapa Mas AW.
Tidak hanya mencetak keuntungan, PT Migas kini juga berencana melakukan ekspansi usaha dengan mengelola sumur minyak di luar wilayah Kota Bekasi.
Rencana ekspansi ini telah disetujui oleh Kuasa Pemilik Modal (KPM), yaitu Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, dalam RUPS terbaru.
Langkah ekspansi ini diambil setelah PT Migas berhasil memperbaiki manajemen bisnisnya. Salah satunya melalui negosiasi ulang bagi hasil dengan Foster Oil, dari skema sebelumnya 90:10 menjadi 80:20, sehingga lebih menguntungkan perusahaan.
"Tanpa mengeluarkan modal tambahan, Alhamdulillah PT Migas kini mendapat porsi lebih besar dari operasi sumur bekerjasama dengan Foster Oil," ujarnya.
Dengan pencapaian ini, PT Migas Kota Bekasi membuktikan komitmennya untuk terus berkembang melalui tata kelola perusahaan yang transparan dan akuntabel.
Ke depan, BUMD ini optimistis bisa memberikan kontribusi lebih besar bagi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bekasi.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait
