Program Agroforestri Baturaja: Peran TNI AD Jaga Ketahanan Pangan dan Buka Lapangan Kerja

Wahab Firmansyah
Dansatgas Ketahanan Pangan Baturaja Mayor Inf. Dwi Sunasiswoyo. Foto/Istimewa

JAKARTA, iNewsBekasi.id- Program Agroforestri Baturaja di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, menjadi bukti nyata peran TNI Angkatan Darat (AD) dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus membuka peluang kerja baru bagi masyarakat.

Puluhan tahun lamanya, lahan tidur yang tidak dimanfaatkan kini berhasil disulap menjadi lahan produktif berkat inisiatif TNI AD. Dansatgas Ketahanan Pangan Baturaja Mayor Inf. Dwi Sunasiswoyo menegaskan, ide besar ini datang langsung dari Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

Dwi menjelaskan, lahan yang dikelola mencapai 2.000 hektare, dengan 784 hektare di antaranya sangat layak dijadikan lahan pertanian.

“Untuk gagasan awal mula, ini sebenarnya petunjuk langsung dari Bapak Kasad untuk mengembangkan ketahanan pangan, khususnya di lingkungan Angkatan Darat (TNI AD) yang pada umumnya nanti akan mengacu kepada ketahanan pangan nasional,” ujar Dwi dalam keterangannya pada Jumat (3/10/2025).

Fokus awal program agroforestri ini adalah pengembangan singkong. Saat ini, sekitar 100 hektare sudah ditanami, dan 50 hektare pertama siap panen.

“Untuk sementara, kami baru menanam singkong di luasan 100 hektare. 50 hektare yang pertama ini sudah kami siap panen,” tambah Dwi.

Libatkan Petani Lokal dan Buka Lapangan Kerja

Menurut Dwi, kunci keberhasilan terletak pada keterlibatan masyarakat sekitar. Setidaknya ada 44 petani lokal yang bekerja di kawasan agroforestri Baturaja.

“Petani yang kita libatkan ini ada 44 orang. Itu terdiri dari 4 orang itu adalah operator, kemudian 2 driver, 5 orang tim mikroba,” ujarnya.

Selain singkong, lahan juga disiapkan untuk komoditas jagung, padi, hingga tanaman keras seperti kelapa. Agar hasil singkong lebih bernilai, TNI AD juga mengolahnya menjadi gaplek.

“Untuk sementara kami akan memproses untuk menjadi gaplek, supaya ada nilai tambah secara ekonomi,” ungkapnya.

Bagi masyarakat, hadirnya program ini membawa banyak manfaat. Lela Arjuna, salah seorang pekerja lokal, mengaku sangat terbantu.

“Iya, terima kasih pada bapak TNI dan bapak KASAD bisa membantu, membimbing kami untuk bekerja,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Hasan Basri, seorang mandor yang membawahi puluhan petani.

“Saya mendapatkan pengalaman untuk bertanam ubi. Saya dibimbing dengan Pak Dwi (TNI AD). Jadi alhamdulillah, sampai sekarang terlaksana tertanam 50 hektare mencapai 100 hektare. Yang siap panen sekarang 50 hektare,” jelasnya.

Kepala Desa Tanjung Lengkayap, Antoni, menilai program ini memberi penghasilan tetap bagi warganya.

“Yang dulunya nganggur, tidak bekerja, sekarang bisa ikut di dalam kegiatan ketahanan pangan ini, sebagai tenaga kerja,” katanya.

Bahkan, dari sisi sosial, dampaknya sangat terasa. Kapten Inf. Mukhiyar, Danramil 403-07/Simpang, menegaskan bahwa program ini membantu menekan angka kriminalitas.

“Alhamdulillah dengan adanya program agroforistri ini, masalah kriminal sangat berkurang. Tadinya remaja-remaja banyak pengangguran, sekarang bisa ikut bekerja dan mendapatkan penghasilan tambahan,” ujarnya.

Program Agroforestri Baturaja tidak berjalan sendiri. TNI AD menggandeng PT Pupuk Indonesia, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), serta sejumlah perusahaan swasta.

Selain di Baturaja, program agroforestri juga dikembangkan di berbagai daerah lain, seperti Gunung Hejo Purwakarta, Pangalengan Kabupaten Bandung, Takokak Kabupaten Cianjur, serta Ciemas dan Cibenda Kabupaten Sukabumi.

Editor : Wahab Firmansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network